Sebelum 1 Desember, TNI/Polri Sudah Tangkap Satu Orang dan Gerebek Sekretariat KNPB Pusat

1
11327

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pada 30 November 2018 aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi telah melakukan sweping, gerebek sekretariat KNPB Pusat dan satu orang warga ditangkap di perumnas III, Kota Jayapura, Papua.

Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menjelaskan, aparat gabungan TNI/POLRI mendatangi sekretariat pukul 16.50 WPB dengan kekuatan penuh dilengkapi dengan senjata lengkap dengan pasukan sekitar 100 orang berseragam dan puluhan anggota tidak berseragam.

Menurut KNPB aparat yang datang ke sekretariat mereka, aparat menggunakan berbagai alat mobilasasi. Ones menyebutkan, aparat gunakan 6 truk tentara, 2 mobil polantas, 5 mobnil strada milik polisi, enam mobil avanza milik intel dan enam mobil dalmas.

Alat Dapur KNPB Dirusak dan Tangkap Satu Warga

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

Ones mengungkapkan bahwa sejumlah alat-alat dapur yang biasa digunakan untuk masak di dapur dirusakkan oleh polisi. Aparat juga kembali mencoret bendera KNPB dan Bitang Fajar di pintu utama sekretariat KNPB Pusat.

ads

Selan merusak alat-alat dapur, coret dan hapus lukisan bendera KNPB dan Bintang Fajar, aparat juga menangkap satu orang warga atas nama Larius Heluka.

“Mereka tangkap dengan alasan yang tidak masuk akal. Kami rasa ini polisi sedang mencari-cari alasan. Karena tidak ada alasan maupun barang yang bisa dijadikan alat bukit untuk kriminalisasi anggota maupun KNPB sendiri,” katanya.

Ones menerangkan, Larius Heluka ditangkap ditangkap dengan alasan atau tuduhan melempar batu ke aparat dari belakang sekertariat.

“Ini penangkapan dengan  skenario yang mereka ( polisi) atur,” katanya.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Agus Kossay, ketua umum KNPB Pusat, menanggapi penangkapan itu mengatakan, Heluka korban skenario polisi. Karena polisi tiba di sekretariat anggota berpakaian pereman naik di belakang sekretariat lalu melempar batu ke arah polisi sedang mengerebek sekertariat.

Agus menuduh pelempar batu adalah aparat. Karena, kata dia, setelah aparat yang naik ke hutan belakang sekretariat, aparat melempar batu akhirnya polisi dan TNI ada di sekretariat mengeluarkan tembakan sebanyak 3 kali.

“Seakan-akan yang lempar batu itu anggota KNPB yang lari ke hutan pada hal itu polisi sendiri yang lempar. Karena saya dan 15 orang anggota KNPB tidak lari waktu aparat datang. Kami ada duduk di halaman kantor kami,” jelas Agus.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

Kata Agus, justru Heluka ditangkap saat ia berada di kebun yang ada di belakang sekretariat KNPB.  Ia menambahkan, Larius sendiri mengaku tidak melempar dan yang melempar adalah aparat.

“Saya tidak tau mereka sendiri yang lempar baru tuduh saya,” kata Agus menirukan penyampaian Larius saat dibawah ke mobil Dalmas milik Polisi.

Data KNPB menyebutkan beberapa alat dapur yang dirusakkan aparat TNI dan Polisi: Kuali masak sayur 3 buah, 3 dandang besar masak air dan kukus nasi, 1 loyang besar dan sejumlah piring makan diinjak-injak hingga hancur. 2 dua pintu depan rusak dan dicet dengan cet hitam, lemari- lemari ditendang, akhirnya hancur dan satu papan tulis.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPeringati 1 Desember, Ruang Gerak KNPB Dijaga Ketat Aparat Indonesia
Artikel berikutnyaKolonialisme Primitif ala Indonesia