DEKAI, SUARAPAPUA.com — Ence Geong, Aktivis kemanusiaan dari YTHP mengakui, sektiar dua ribu pelajar asal Nduga yang mengungsi ke Wamena membutuhkan tempat tinggal.
Sejauh ini anak-anak tersebut menumpang dengan berbaur di rumah warga di Wamena.
“Anak-anak Nduga sedang tinggal tersebar di Wamena, jumlahnya sekitar dua puluh titik yang mereka (anak-anak Nduga) tempati,” jelas Ence baru-baru ini.
Ence mengakui, dengan bahan dan dukungan warga yang peduli dengan rakyat Papua darin Nduga, pihaknya akan membangun barak untuk tempat tinggal anak-anak yang adalah generasi Papua kedepan.
Ia mengapresiasi pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Nduga yang proaktif terus mendukung proses belajar mengajar hingga mendukung dalam kebutuhan pengungsi lainnya.
Katanya, pihaknya berharap agar Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan perempuan dan Dinas Kesehatan Nduga untuk memberikan perhatian seperti yangb dilakukan P dan P Nduga.
“Mengapa kami membutuhkan Dinas Pemberdayaan Perempuan? Karena banyak pengungsi anak-anak orang yang dewasa perempuan yang membutuhkan dukungan dinas tersebut, terutama penyediaan kebutuhan perempuan. Mereka karena mengungsi, sehingga kebutuhan seperti ini sangat sulit untuk didapatkan,” kata Ence.
Hendrik Reggi, Pimpinan Yayasan Pesat Wamena mengakui, pihaknya prihatin dengan keadaan dan kondisi yang dialami anak-anak Nduga.
Dengan keprihatinan ini, kata Reggi, pihaknya ikut menyumbangkan alat tulis yang bisa dipakai oleh siswa-siswi Nduga yang belajar di sekolah darurat di Weneroma Sinakma, Wamena.
Ia berharap Pemda Nduga bahkan Pemerintah Pusat bisa melihat situasi dan kondisi yang dialami pengungsi Nduga di Wamena, tetapi juga di Lanny Jaya dan Timika.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap