JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Dekai Kabupaten Yahukimo merayakan Hari Ulang Tahun-nya yang ke-empat belas (10 Maret 2005 – 10 Maret 2019).
Acara HUT diramaikan dengan berbagai antraksi tarian daerah dari beberapa suku yang dibawakan oleh siswa-siswi kelas XII jurusan IPA dan IPS .
Wolter Elopore, Kepala Sekolah SMAN 1 Dekai dalam sambutannya mengatakan, kegiatan HUT ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang wajib dilaksanakan atau diperingati setiap tahun, demi mengenang jatuh bangunnya SMA Negeri 1 Dekai dalam mendidik dan mededikasikan kemajuan anak masa depan yang lebih baik.
Ia mengatakan, dari hasil pencapaian hingga tahun 2019 ini, banyak alumni SMAN1 Dekai yang tengah menyelesaikan pendidikannya di universitas penerbangan, AKMIL dan IPDN serta beberapa Universitas kenegaraan lainnya, bahkan ada yang sudah terjun di dunia kerja.
Wolter juga menyampaikan kepada seluruh orang tua serta anak didik untuk saling bersinergi dalam menjaga nama baik SMA Negeri 1 Dekai.
“Saya mengajak kepada orang tua murid, anak-anak dan guru-guru, kami sama-sama saling bersinergi dalam menjaga nama sekolah yang kita cintai,” kata Wolter.
Sementara itu ditempat yang sama, Komite Sekolah Septinus Elopore menjelaskan, bagaimana awal mulanya SMA Negeri 1 Dekai bibentuk.
Dimana mula-mulanya hanya memiliki peserta didik suku asli Momuna saja, dan belum ada suku-suku lain yang menyekolahkan anaknya. Hal ini membuat para guru kesulitan menerapkan ilmu pengetahuan mereka kepada anak-anak murid suku asli tersebut, namun lambat laun seiring berjalannya waktu dan perkembangan dalam hal ekonomi membuat SMA Negeri 1 Dekai Mulai diisi dengan peserta didik dari luar Papua membuat sekolah SMA Negeri 1 Dekai meningkat dengan sangat pesat.
“SMA Negeri 1 Dekai merupakan sekolah pertama yang ada di kabupaten ini, maka SMA Negeri 1 Dekai harus menjadi contoh bagi beberapa sekolah yang ada disini,” pesanya.
Septinus juga berpesan agar siswa-siswi di SMAN 1 Dekai untuk meningkatkan nilai-nilai moral, pengetahuan serta nilai agama yang baik.
Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap
