PANIAI, SUARAPAPUA.com — Meski baru pertama kali mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), seluruh siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Paniai, Kabupaten Paniai, pada Senin (13/5/2019) peserta ujian dinyatakan lulus semuanya.
Tercatat, jumlah keseluruhan siswa/i yang lulus dari sekolah itu sebanyak 187 siswa. 106 dari jurusan IPA dan 81 dari jurusan IPS.
Abdul Majid Ernas, Kepala sekolah SMAN 1 Paniai mengungkapkan, dirinya sebagai pimpinan sekolah sangat bangga atas keberhasilan seluruh anak muridnya lulus UNBK seratus persen.
“Bangga karena ujiannya online dan sekolah kami yang pertama di kabupaten ini yang ikut ujian seperti ini. Tapi mereka semua bisa lulus. Padahal bagi anak-anak disini sebenarnya sulit,” kata dia, pagi tadi (14/5/2019), ketika ditemui suarapapua.com, di ruang kerjanya.
Kelulusan yang diraih anak muridnya, menurut dia, murni dari hasil usaha siswa itu sendiri. Karena untuk menghadapi UNBK, persiapan seperti les mata pelajaran dan komputer, sudah dilakukan sebelumnya selama enam sampai tujuh bulan.
“Soal kemudahan UNPK boleh, kalau namanya UNBK untuk kemudahan bagi siswa itu tidak ada. Jadi kelulusan yang diraih mereka itu murni. Kami pihak guru tidak bantu sama sekali,” jawab dia.
Hal itu, menurut dia, sengaja dilakukan kepada anak muridnya supaya menjadi bekal melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Untuk itu saya harap semua anak murid yang sudah lulus agar terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan bekal ilmu yang sudah didapat selama tiga tahun di bangku SMA,” harap dia.
Soal kendala sarana dan prasarana penunjang UNBK, seperti jaringan internet dan komputer, kata dia, ada. ” Tetapi syukur, dua bulan sebelum UNBK kami lengkapi itu semua. Jadi UNBK saat itu berjalan lancar,” ucap dia.
Markus Bunai, salah seorang siswa mewakili teman-temannya, mengatakan senang bisa lulus UNBK.
“Memang nilai rata-rata yang saya dapat 6 dan 7, tapi saya senang bisa lulus. Itu karena persiapan kami cukup baik. Tetapi lebih dari itu karena pertolongan Tuhan,” kata dia.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau