BeritaMengenang Kepergian Pdt. Klaus Reuter Yang Berani Membantu Orang Papua

Mengenang Kepergian Pdt. Klaus Reuter Yang Berani Membantu Orang Papua

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pendeta Klaus Reuter, misionaris asal Jerman yang datang ke Yalimu Klasis Balim Yalimo pada tahun 1972 dipanggil Tuhan ke rumah Bapak di surga pada 8 Mei 2019 waktu Jerman. Ia dimakamkan di Jerman pada tanggal 16 Mei 2019 pukul 11.00 WPB.

Pdt.Klaus Reuter adalah salah satu misionaris yang melaksanakan tugas pelayanan di daerah Yalimu selama 8 tahun sejak ia tiba di Angguruk tahun 1972-1980. Setelah ia kembali ke Jerman, sering mengunjungi Papua. Tugas terakhir di Papua adalah tahun 2001-2004.

Mengenang Kepergian Almarhum

Untuk mengenang kepergian almarhum Pdt.Klaus Reuter, sejumlah warga masyarakat Balim, Yali dan Mamberamo  yang berdomisili di Jayapura, beserta sejumlah pelayan di Jayapura dan teman sekerja almarhum melakukan ibadah mengenang kepergian almarhum di aula P3W Padangbulan Jayapura, Kamis (16/5/2019).

Baca Juga:  Beberapa Tuntutan TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya

Dalam acara ibadah duka itu, sejumlah hamba Tuhan dan istri dari sejumlah hamba Tuhan turut memberikan sejumlah kesaksian mengenai pelayanan almarhum yang tanpa kenal lelah dan berjuang keras bagi kesejahteraan masyarakat Papua. Maka, Pdt.Klaus dijuluki sebagai bapak pembangunan bagi orang Papua.

“Kami bisa sebut sebagai bapak pembangunan, karena ketika dia ada di Yalimu, walaupun kebijakan klasisnya berbeda, ia tetap konsisten pada prinsipnya untuk mendukung orang Papua,” kata Ismail Silak, salah satu intelektual Yali dalam kesannya.

Pdt.Alberth Yoku, mantan Ketua Sinode GKI menceriterakan kisa pelayanan antara Pdt.Yoku dan  Pdt.Klaus di Klasis Mamberamo Apawer.

“Beliau adalah seorang pemberani yang melakukan sesuatu tanpa perintah klasis. Dia orang yang berani melakukan kegiatan bagi orang Papua,“ kata Pdt.Yoku.

Baca Juga:  Ini Alasan Lampu PLTD Lanny Jaya Tidak Menyala Selama Lima Bulan

Serupa juga di sampaikan ibu Merry Kawer, dimana ia mengakui Pdt.Klaus adalah seorang Malaikat yang datang ke Papua, karena ia berani tabrak aturan untuk kebaikan orang Papua.

Acara sendiri dipandu oleh Nathan Pahabol, sebagai koordinator kemitraan Schwelm Papua.

Awal tugas pelayanan dan family
Almarhum lahir pada 1 Maret 1941 di kampung Fiscbelbach di Negeri Jerman. Pada tahun 1962, ia masuk sekolah seminari, sekolah yang mempersiapkan misionaris ke negara lain. Ia menamatkan seminari tahun 1971. Menjalani tugas vikaris di Klasis Schwelm Jerman.

Selama menjalani tugas kevikariatan di Klasis Schwelm, ia mulai mengetahui tentang orang Papua melalui Pdt.Siegfried Zollner yang lebih dulu bertugas di daerah Yalimu. Pada 1972, Pdt.Klaus di utus ke Papua untuk menggantikan posisi Pdt. Zollner yang masa kerjanya di Angguruk berakhir 1973.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Almarhum meningglkan satu orang istri, yaitu Erika Reuter, anak; Susana Reuter, Katja Reuter Hanneke dan Michael Reuter.

Pdt.Klaus Reuter juga adalah pendiri hubungan kemitraan antara Klasis Balim Yalimo, Mamberamo Apawer dan Klasis Schwelm Jerman, yang hingga hari ini mencapai usia kemitraan sekitar 26 tahun.

Satu catatan almarhum dari kitab 1 Korintus 13.13 yang ditulisnya dalam buku ‘Bersatu dalam tuhan’, “demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih dan paling besar diantaranya ialah kasih”.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres...

0
“Satu orang WNA asal negara Republik Rusia dengan identitas Shmatov Ivan Aleksandrovich telah diamankan pada hari Senin tanggal 11 Maret 2024 sekitar pukul 12:20 WIT,” jelas Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani menanggapi konfirmasi suarapapua.com.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.