Red Devil yang Mengancam Danau Sentani

0
6988

Ada yang menarik ketika melihat jenis ikan yang dijual mama-mama Papua di pasar lama Sentani. Ikan tersebut adalah ikan red devil atau biasa disebut ikan louhan. Ikan ini dijual segar. Ada pula yang berbentuk ikan asap.

Bentuk ikan red devil mirip ikan mujair. Namun jika dibandingkan dengan mujair, ikan red devil berdaging tipis dan berduri banyak. Ikan red devil oleh orang Sentani hanya dikonsumsi sebagai lauk setiap hari. Jika ada acara penting, ikan mas dan mujair yang menjadi pilihan menu utama.

Ikan red devil (Amphilophus labiatus) merupakan ikan air tawar asli Nikaragua. Red devil berwarna merah, sebagai ikan karnivora, ikan ini memangsa serangga, cacing, udang, ikan kecil dan telur ikan.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Ikan ini merupakan ikan teritorial. Ia agresif dan tidak takut dengan ikan lain.

Saat ini ikan red devil menjadi penguasa di Danau Sentani. Ikan red devil suka memangsa telur ikan lain, sehingga dikhawatirkan ikan endemik Danau Sentani akan punah.

ads

Danau Sentani memiliki ikan endemik, yaitu ikan pelangi atau Sentani rainbowfish (Chilatherina sentaniensis). Ikan pelangi Sentani saat ini sangat sulit dijumpai.

Dengan mengkonsumsi ikan red devil akan mengurangi populasi ikan ini di Danau Sentani. Perlu digalakkan mengkonsumsi ikan red devil hasil tangkapan. Namun ikan ini tidak boleh dibudidayakan dalam karamba.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

Ikan red devil termasuk ikan yang setia terhadap pasangan. Mereka tidak akan mencari ikan lain sebagai pasangan hingga salah satu dari mereka mati. Ternyata di Danau Sentani memiliki ikan endemik dan salah satu jenis ikan endemik ini tidak sembarang orang boleh memakannya.

Ikan endemik Danau Sentani yaitu ikan gabus hitam dalam bahasa Sentani disebut dengan kayou (Oxyeleotris heterodon), ikan pelangi Sentani atau orang Sentani menyebutnya puri danau atau hew (Chilatherina sentaniensis), ikan pelangi merah (Glossolepis incisus), dan ikan hiu gergaji (Pristis microdon).

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Menurut adat Sentani, ikan gabus hitam yang besar adalah ikan ondofolo (kayou kahe bei bumbele ondofolo). Ondofolo merupakan sebutan untuk pemimpin adat tertinggi Sentani. Oleh karena itu, jika ada yang mendapatkan ikan gabus hitam besar, maka wajib dipersembahkan kepada ondofolo.

Artikel ini ditulis oleh Hari Suroto, seorang Arkeolog di Jayapura. Artikel ini sebelumnya diterbitkan di situs portalsains.org dan diterbitkan di Suara Papua atas izin pengelola portal sains.

Artikel sebelumnyaPemekaran dan Marginalisasi OAP
Artikel berikutnyaOrang Asli Papua, Hargailah Tanah Sebagai “Mama”!