Katak Papua merupakan jenis amfibi yang sangat istimewa. Katak di Papua bisa hidup dan berkembang biak pada daerah dengan ketinggian 3800 meter di atas permukaan laut.
Jenis katak ini hanya ada di Papua lho, tidak ditemukan di daerah lain. Kamu tahu, katak ternyata merupakan sumber protein berharga bagi masyarakat dataran tinggi Papua. Berdasarkan habitatnya dibedakan atas katak pohon, katak tanah, dan katak air.
Terdapat sekitar 40 jenis katak pohon di Papua. Katak pohon jantan memiliki semacam kantung yang digunakan untuk berbunyi.
Katak bertelur dan berkembang biak dalam air. Sebagai hewan yang bermetamorfosis, telur-telur katak akan berubah menjadi berudu berkepala hitam dengan ekor untuk berenang dalam air. Ekor ini lama-lama akan hilang bersamaan dengan tumbuhnya kaki.
Katak akan menghabiskan separuh masa hidupnya di air. Setelah itu ia akan hidup di permukaan tanah atau pohon. Hanya katak betina yang kembali ke air untuk bertelur.
Tidak semua katak tanah bertelur di air. Ada beberapa jenis tertentu yang meletakkan telurnya pada lubang kayu atau pada tumbuhan tertentu. Telur-telur ini kemudian menetas langsung menjadi kodok kecil, sehingga tidak pernah menjadi berudu sebelumnya.
Populasi katak di Papua memang luar biasa. Sebut saja salah satunya di kawasan Pegunungan Foja yang berada di utara Mamberamo Raya.
Pada 2006 lalu, BBC News melansir hasil survei peneliti gabungan dari Amerika Serikat, Indonesia, dan Australia. Mereka menemukan banyak spesies baru, termasuk 20 spesies baru katak, yang mana salah satunya adalah sejenis katak mini yang ukurannya kurang dari 14mm panjangnya.
Artikel ini ditulis oleh Hari Suroto, seorang Arkeolog yang tinggal di Jayapura. Artikel ini diterbitkan ulang setelah mendapat izin dari pengelola portal portalsains.org