Persipura Bak Klub Musafir di Saat Genting

0
5205

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Stadion Mandala Jayapura tak diijinkan sebagai home base tim Mutiara Hitam selama enam bulan hingga Desember 2019 sesuai target waktu program renovasi dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

Bak klub musafir, Persipura Jayapura harus berpindah markas untuk melakoni kompetisi Shopee Liga 1 2019. Stadion alternatif tentu sesuai regulasi yang berlaku bagi semua tim Liga 1.

Stadion Barnabas Youwe (SBY) Sentani, kabupaten Jayapura, jaraknya memang dekat dengan stadion Mandala, tetapi tampaknya tak bakal dijadikan markasnya Boaz Solossa Dkk. Alasannya, stadion milik Persidafon Dafonsoro itu tak memenuhi standar sesuai keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

“Lebih bagus main di SBY. Tetapi kalau memang tidak bisa, berarti sudah tidak ada pilihan lain, Persipura harus keluar Papua. Dan, itu saya sangat kecewa karena nanti tidak bisa nonton lagi,” kata Hendry Wuke, penggemar tim Mutiara Hitam, Kamis (27/6/2019).

Tetapi, hingga sekarang belum ada kepastian stadion mana yang dipilih. Jika benar-benar pindah home base, tentu saja Persipuramania tak akan menyaksikan dari dekat penampilan kesebelasan kebanggaannya.

ads
Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Rencana tim asuhan Luciano Leandro hijrah ke Jawa sudah gencar diwacanakan pihak manajemen, bahkan sejak beberapa waktu lalu dipublikasikan di media massa.

“Katanya Jawa Timur, tetapi sepertinya belum jelas, apakah nanti Persipura home di Surabaya atau Malang. Itu yang kami sempat baca di koran,” kata Hendry.

Selain di pulau Jawa, kata dia, manajemen Persipura juga tebar isu akan hijrah ke pulau Kalimantan. Di sana, di kota mana, belum jelas.

Dalam situasi genting lantaran masih terkandas di dasar klasemen sementara, manajemen Persipura harus ambil keputusan stadion mana akan dituju karena pada pekan keenam menjamu Semen Padang, Jumat (28/6/2019) adalah laga terakhir di stadion Mandala.

“Belum ada keputusan, apakah tetap di Jayapura atau keluar Papua. Kami masih akan melihat seperti apa kemungkinannya setelah ‘out’ dari Stadion Mandala,” kata Ridwan Bento Madubun, asisten manajer Persipura, Rabu (24/6/2019).

Bento akui saat ini masih terus jalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk melobi penggunaan Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Sentani Timur, kabupaten Jayapura.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Ia berharap stadion terbesar dan termegah bertaraf internasional itu bisa diijinkan. “Kami masih terus berusaha supaya tidak keluar Papua,” singkatnya.

Stadion Papua Bangkit sedang dalam tahap penyelesaian dan akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Stadion yang dibangun untuk pembukaan PON XX itu rencananya diresmikan bulan Juli 2019.

Jika tidak diijinkan, alternatif berikut menurut Bento, stadion Gajayana Malang dan stadion Batakan, kota Balikpapan, provinsi Kalimantan Timur.

Benhur Tomi Mano, ketua umum Persipura, berharap anak-anak Mutiara Hitam bisa bermain di hadapan pendukungnya pada laga kandang. Pilihannya, SBY dan Stadion Papua Bangkit.

Tetapi, SBY menurutnya tak mungkin karena tak lolos verifikasi. Selain soal lampu, tribun dan beberapa infrastruktur terbengkalai. Beberapa ruangan yang harus ada sesuai aturan, tak tersedia.

“Kita menunggu respon dari Pemprov, semoga diijinkan. Tetapi kalau tidak ada ijin, kita akan memilih satu dari beberapa stadion di luar Papua untuk markas sementara. Ya, ada dua stadion di luar Papua yang sudah kita jajaki,” kata Walikota Jayapura ini.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2

Awal kompetisi Shopee Liga 1 tahun 2019, Persipura sempat hijrah ke Yogyakarta. Tetapi, kemudian pulang ke Jayapura. Lima pertandingan di putaran pertama bisa dimainkan di stadion Mandala. Setelahnya tak lagi. Awal bulan Juli, proyek renovasi stadion berkapasitas 30.000 penonton itu sudah harus dimulai.

Menjadi klub musafir agaknya sangat merepotkan pemilik empat gelar juara itu. Selain posisinya saat ini di dasar klasemen sementara, Persipura kehilangan suporter setianya.

Persipura berada di zona merah setelah hingga pekan kelima, empat laga sudah dimainkan dan hasilnya belum pernah menang. Dua kali kalah dan dua kali seri. Kalah dari Persib Bandung, berbagi poin dengan Persela Lamongan, hasil sama berlanjut di kandang sendiri saat menjamu PSS Sleman, dan terakhir hari Minggu (23/6/2019) di stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, kalah 2-1 dari PS Tira-Persikabo.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnya1.887 Pencaker di Yahukimo, Heselo: Kuota Hanya 421 Orang
Artikel berikutnyaPuluhan Kios dan Warung Makan di Enarotali Terbakar