PANIAI, SUARAPAPUA.com — Dalam rangka menertibkan bangunan kios menjadi ruko satu jenis bermotif budaya suku Mee sepanjang ruas jalan Madi hingga Enarotali, Bupati Paniai, Meki Nawipa gelar pertemuan bersama seluruh pedagang kaki lima se-kabupaten Paniai, Senin (1/7/2019).
Pertemuan yang digelar di ruang Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Paniai, Madi ini, bertujuan saling dengar pendapat antar Bupati dan para pedagang kaki lima.
Mengawali pembicaraan, Bupati mengatakan, seluruh kios akan dibongkar dan dibangun ulang dengan jenis ruko.
“Dalam rangka pelebaran jalan, semua kios yang ada di sepanjang pinggiran jalan akan dibongkar. Kemudian nanti kita bangunkan ruko. Rukonya semua satu jenis. Atapnya corak budaya rumah suku Mee. Kita ambil contoh seperti di Wamena,” kata Bupati.
Kemudian, sambung Bupati, dilanjutkan dengan pembuatan tempat parkiran mobil.
“Ini supaya, jangan mobil atau truck barang milik ruko parkir di jalan. Pemandangan kurang bagus,” katanya lagi.
Hal tersebut, menurut Bupati, bertujuan membuat wajah kota dapat tampak di kota Enarotali dan Madi seperti halnya di daerah lain yang memiliki jalan dua jalur, taman bunga dihiasi lampu serta bangunan ruko-ruko.
Menanggapi itu, Haji Pigome, pengusaha kios dan warung makan di Madi, mewakili rekan-rekannya, kepada Bupati, mengatakan merasa keberatan dengan pelebaran jalan karena akan membuat lokasi usaha menjadi kecil (sempit).
“Lokasi usaha di Paniai ini tidak ada yang kosong. Dan lokasi yang kami tempati juga belakangnya rumah warga. Tidak mungkin kami tambah lokasi kebelakang. Apa tidak ada alternatif lain,” tanya dia.
Jawab Bupati, “Kalau tidak bisa dibangun kebelakang, ya harus dibangun keatas seperti bangunan-bangunan tinggi yang ada di kota-kota besar,” tegasnya.
Sugianto, pedagang kaki lima di Enarotali, menyambung pertanyaan dari Haji Pigome, lalu pengaturan soal bangunan ruko dengan pemilik tanah, bagaimana?.
“Nanti kami pemerintah akan ketemu mereka (pemilik tanah) lagi. Kalian tidak perlu pikir. Itu urusan kami,” jawab Bupati menanggapi pertanyaan Sugianto.
Sebelum acara ditutup, Bupati berharap para pedagang kaki lima dapat mendukung penuh programnya.
“Saya harap ada kerja sama dari kalian mendukung program saya ini. Jujur, karena penataan kota ini seperti saya mulai dari nol. Bukan melanjutkan. Ini berat,” tutupnya.
Terkait waktu pembongkaran kios, Bupati, dalam pertemuan ini tidak menyebutkan. Hanya Bupati mengatakan akan lakukan bertahap dimulai dari tahun (2019) ini.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Arnold Belau