Suku Yerisiam Gua: Hutan Kami Dihabisi, Laut Pun Dibatasi

0
5135
Tanah suku Yerisiam Gua yang sudah dialihfungsikan jadi lahan sawit oleh PT Nabire Baru. (Dok. Awas MIFEE)
adv
loading...

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Masyarakat Adat Suku Yerisiam Gua menjadi korban permanen atas Hak Pengusaha Hutan (HPH), Sawit dan Taman Nasional Hiu Paus di Kwatisore, kabupaten Nabire. 

Robertino Hanebora, Sekertaris Besar Suku Yerisiam Gua mengakui, Taman Nasional Hiu Paus klaim tidak bisa memperbolehkan masyarakat mengakses laut secara leluasa seperti dulu.

“Tradisi kami menangkap ikan di wilayah laut yang dalam itu dibatasi, lalu taman nasional menjadikan wilayah laut suku Yerisiam Gua menjadi obyek,” tutur Hanebora ketika ditemui suarapapua.com di kediamannya di Kalibobo, Nabire, Kamis (4/7/2019).

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

Tino berharap agar Taman Nasional tidak melakukan kebijakan-kebijakan yang menyusahkan masyarakat dan kebijakan yang mengabaikan masyarakat adat pesisir pada umumnya.

Kepala Sub Suku Waoha (Yerisiam Gua), Imanuel Monei membenarkan hal tersebut, bahwa masyarakat Yerisiam Gua tidak pernah dilibatkan dalam pembangunan obyek pariwisata.

ads

“Supaya masyarakat juga menikmati, maka Taman Nasional harus membuka peluang kemudahan bagi warga lokal,” ujarnya.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaDinas Kesehatan Optimis Naikkan Derajat Kesehatan Masyarakat Intan Jaya
Artikel berikutnyaAsrama Lolat di Sentani Terbakar, Mahasiswa Yahukimo Kesulitan Tempat Tinggal