UPBU Telah Merelease dan Menetapkan Jadwal Penerbangan Perintis

0
3044

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Agustinus Felle, Kepala Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Nop Goliat, Dekai, Yahukimo, mengatakan, pihaknya baru merelease dan menetapkan jadwal dan tarif penerbangan angkutan udara perintis pada tanggal 2 Juli 2019.

“Total lapangan perintis ada 23, sementara cargo yang diusulkan ada 18 rute, namun kemampuan untuk penumpang hanya 11 pilot, sedanghkan cargo 10. Dalam hal ini, sudah 2 kali dilelang, tetapi tidak ada maskapai yang terbang ke Korwil Dekai. Kemudian proses lelang ke 3 ada tawaran dari maskapi Asian One Air, namun kemampuan pilot untuk penumpang hanya 11 dan cargo ada 10,” jelas Felle kepada suarapapua.com pekan kemarin.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua
Jadwal dan tarif penerbangan pesawat perintis ke sejumlah kampung. (Ruland Kabak – SP)

Jadwal ini, kata Agus, dibatasi ke sejumlah distrik lantaran keterbatasan dengan pilot. “Untuk beberapa distrik yang tidak ditetapkan jadwal karena klasifikasi atau kemampuan pilot yang terbatas, sehingga tidak dimasukan dalam jadwal.”

Jadwal pelayanan perintis rutin untuk penumpang, kata Felle, akan dilayani pada hari Senin-Rabu dan cargo hari Kamis-Sabtu. Sementara tempat yang akan dilayani mulai dari Angguruk, Holuwon, Silimo, Pasema, Bomela dan sejumlah kampung dengan lapangan perintis yang ada.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Harganya juga bervariasi, tergantung jarak yang ada.”

ads

Amos, salah satu warga kota Dekai, mengakui senang mendengar UPBU Nop Goliat Dekai mengeluarkan dan menetapkan jadwal penerbangan ke daerah-daerah perintis, karena dengan demikian tidak ada alasan guru dan tenaga medis untuk tidak melaksanakan tugas.

“Jadwal dan tarif tetap sudah dikeluarkan, sehingga guru-guru dan tenaga kesehatan yang ditugaskan di kampung-kampung untuk segera turun mengabdi di sana.”

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

“Dulu boleh carter pesawat dengan biaya 10-20 juta baru turun, tetapi sekarang kan tarif sudah ditetapkan, sehingga tidak ada alasan mondar mandir di kota Dekai,” tukas Amos.

Pewarta: Ruland Kabak
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaHasil CPNS 2018 Akan Diumumkan Akhir Juli 2019
Artikel berikutnyaKorban Kebakaran Pasar Enarotali Berharap Ada Bantuan Pemkab