PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pastor Dekan Dekenat Paniai Keuskupan Timika, Pater Marten Kuayo, Pr, berpesan kepada Muda–mudi Katolik (Mudika) Dekenat Paniai dan Tigi, agar kreativitas, kekompakan dan kebersamaan dalam Gereja harus diterapkan pada sasaran yang tepat dalam kehidupan bermasyarakat dan di tempat kerja.
“Gereja memandang pemuda Katolik sebagai tulang punggung Gereja. Karena itu kegiatan Porseni Bas selalu diadakan tiap tahun dengan tujuan untuk memupuk dan membina kreativitas, kekompakan dan kebersamaan para pemuda dari gereja agar selanjutnya diterapkan dimana saja mereka berada nanti,” kata Pater Kuayo saat ditemui suarapapua.com usai ibadah pembuka kegiatan Porseni Bas ke-VII di Paroki Salib Suci Madi, Paniai, Senin (8/7/2019) kemarin.
Perayaan ibadah dihadiri Forkompimda kabupaten Paniai, undangan dan simpatisan dari Gereja lain di Paniai dan Deiyai. Kegiatan akan berlangsung selama sepekan hingga tanggal 15 Juli 2019 dengan tema utama “Pemuda Dekenat Paniai dan Dekenat Tigi Menjadi Agen Pembaharuan Seutuhnya Ciptaan Tuhan Dalam Emaawa Owaada”.
Baca juga:
Kegiatan tersebut menurut Pater Kuayo, telah diadakan selama 15 tahun, dari tahun 2005 dengan nama kemping rohani (Kemroh) yang kemudian diganti nama menjadi Porseni bas tahun 2012 hingga sekarang.
“Kegiatannya tetap, diisi berbagai jenis lomba olahraga dan penyampaian materi-materi kerohanian agar imbang antara mental secara fisik dan mental iman. Kegiatan ini dilakukan berkontinyu,” jelasnya.
Untuk itu, para pemuda diharapkan selama kegiatan berlangsung dapat dihayati makna dari tiap lomba olahraga dan materi yang disampaikan narasumber.
“Supaya dimana saja berada, keberadaan kita dapat diterima. Itu harapan saya kepada semua pemuda Katolik yang ada dimana saja, tidak hanya di Dekenat Paniai dan Tigi,” ujar Pater Kuayo.
Harapan sama dikemukakan Yohanes You, ketua Komisi Kepemudaan Dekenat Paniai.
Yohanes mengatakan, selain kekompakan dan kebersamaan, para pemuda Katolik dibina jiwa kepemimpinan dan saling menghargai sesama.
“Seperti lewat olahraga, ada yang menang dan kalah. Ini cara gereja bina menerima dan menghargai orang lain. Tetapi harus terus berjuang dengan ukur diri supaya kemudian bisa menang. Bukan dengan iri hati, gosip dan lainnya untuk menjatuhkan orang. Saya harap pemuda Katolik bisa demikian,” katanya di waktu yang bersamaan.
Pater Damianus Adii, Pr, Pastor Dekan Dekenat Tigi, juga berharap agar pemuda Katolik harus benar-benar menjadi agen pembaharu yang memberkati umat dan warga masyarakat umum di sekitar.
Untuk diketahui, kegiatan Porseni Bas ke-VIII pada tahun 2020 mendatang akan dilaksanakan di Paroki Damabagata, Dekenat Tigi.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You