JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Bantuan kemanusiaan hasil penggalangan yang dilakukan mahasiswa Universitas Cenderawasih Jayapura, telah diserahkan ke korban kebakaran asrama Lolat, milik pemerintah kabupaten Yahukimo di Sentani, kabupaten Jayapura, Selasa (16/7/2019) siang.
Ketua BEM Fakultas Teknik Uncen, Nipen Sol mengatakan, pihaknya bersama panitia dan mahasiswa dari Fakultas Teknik telah mengunjungi lokasi kebakaran sekaligus memberikan bantuan kemanusiaan yang digalang sebelumnya.
“Setelah kami membuka posko bantuan pada hari Rabu (3/7/2019) di sekretariat BEM Fakultas Teknik Uncen, hasilnya pada hari ini kami serahkan langsung di lokasi kepada korban kebakaran,” jelasnya kepada suarapapua.com di Sentani.
Posko bantuan itu menurut Nipen, dibuka selama dua minggu.
“Bantuan yang berhasil kami kumpulkan berupa beras, air mineral, mie instan, pakaian layak pakai dan lain-lain. Semuanya sudah kami serahkan,” jelasnya.
Upaya tersebut dilakukan sebagai bukti solidaritas terhadap sesama yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. “Kita turun tangan untuk saling membantu anak-anak Papua,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua posko bantuan kebakaran, Yonas Alua menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu korban kebakaran yang nota bene mahasiswa.
“Laporan pertanggungjawaban akan kami sampaikan secara terbuka kepada mahasiswa di Fakultas Teknik, agar bantuan yang disalurkan ini bisa diketahui semuanya,” kata Yonas.
Lakiek Silip, aktivis yang juga alumni mahasiswa dari Distrik Lolat, saat dihubungi melalui telepon seluler, mengungkapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa Uncen, terutama Fakultas Teknik yang telah memberikan bantuan kemanusiaan.
“Saya berterimakasih kepada Tuhan, karena saya dengar Uncen bikin posko untuk kita. Akhir hari ini kita terima hasilnya. Saya berharap, pemerintah bisa lihat kondisi yang kami alami sekarang,” ucapnya.
Diketahui, asrama Lolat yang dihuni mahasiswa dan masyarakat asal kabupaten Yahukimo itu dilahap api, Selasa (2/7/2019) lalu. Hingga kini belum ada bantuan kemanusiaan dari pemerintah daerah. Sementara, para pengungsi masih tinggal di bawah tenda darurat dan berharap adanya uluran tangan dari semua pihak karena barang-barang termasuk ijazah dan surat-surat penting milik mereka ikut terbakar.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You