Media Massa Diajak Tak Diskriminatif Terhadap ODHA

0
2736

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Media massa diharapkan membangun pemahaman yang baik dan benar kepada publik melalui pemberitaan sebagai bagian dari tanggungjawab moril terhadap pengendalian laju epidemi HIV dan Aids.

Untuk maksud itu, Human Rights Officer (HRO) dari Indonesia Aids Coalition (IAC) menyelenggarakan pelatihan bertajuk ‘pemberitaan media yang positif bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)’ selama tiga hari (15-17/7/2019) di kota Jayapura.

Kegiatan tersebut menurut Akbar Prayuda dari HRO IAC, bertujuan untuk membangun hubungan yang baik antara pegiat HIV/AIDS dan jurnalis terutama dalam pemberitaan di media massa cetak, elektronik maupun media online.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Saya dan teman-teman dari HRO berharap dengan pelatihan ini dalam pemberitaan baik media massa bisa menyampaikan pemberitaan yang positif terkait isu HIV/AIDS agar tidak ada rasa diskriminasi di masyarakat,” katanya usai pelatihan tersebut.

Dijelaskan, IAC telah menggelar pelatihan di 23 kabupaten/kota di Indonesia, termasuk kini di Jayapura.

ads

“Dengan harapan media ikut ambil bagian untuk melakukan advokasi bersama dengan pegiat atau komunitas soal HIV/AIDS,” lanjutnya.

Minimnya pemberitaan informatif seputar HIV/AIDS dinilai ikut membangun pemahaman yang keliru di tengah masyarakat. Untuk itu, media diajak lebih ramah dalam pemberitaan.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Dari pelatihan ini diharapkan para wartawan dapat meliput soal HIV lebih mendalami terutama berita-berita yang inspiratif oleh para ODHA maupun relawan atau komunitas agar mengubah pola pikir masyarakat dari pikiran negatif selama ini,” tuturnya.

Geradus Ete, dari Antiretroviral Community Support (ACS), menambahkan, IAC membuat pelatihan guna mempertemukan antara komunitas peduli Aids dengan wartawan agar bisa menyamakan persepsi untuk memerangi dan memberitakan informasi yang benar terkait HIV.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

“Karena sampai sekarang stigma pada ODHA masih terasa, sehingga pemahaman masyarakat soal HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan melalui media karena media diyakini memiliki peran strategis dalam membantu mengendalikan epidemi HIV/AIDS,” ujar Ete.

Pelatihan yang diikuti sejumlah jurnalis dari berbagai media massa, aktivis LSM dan komunitas peduli HIV/AIDS di kota Jayapura, diharapkan agar media ikut mengambil peran penting dalam menanggulangi HIV/AIDS sebagai wujud dukungan nyata melalui pemberitaan.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaSekolah Darurat Pengungsi Nduga di Wamena Rusak
Artikel berikutnyaLegislator Papua Minta Kepala Dinas Pendidikan Mimika Baca Aturan