NABIRE, SUARAPAPUA.com — Solidaritas Mahasiswa Nabire (SMN) se-Indonesia melakukan aksi demo damai menuntut hak mereka yang belum dibayar.
“Kami datang untuk menuntut pemerintah kabupaten Nabire, karena ada beberapa asrama mahasiswa Nabire yang sudah dibangun, tetapi tidak layak untuk kami huni, serta masih banyak lagi seperti beasiswa dan dana studi akhir,” ujar Oliver Yeimo, saat diwawancarai di halaman kantor Bupati Nabire, Jumat (26/7/2019).
Menanggapi hal tersebut, wakil bupati Nabire, Amirullah Hasyim mengatakan, dirinya tidak memiliki kewenangan dalam mengatur keuangan daerah, meskipun mahasiswa-mahasiswi datang di tempat yang tepat untuk menyampaikan aspirasi.
“Saya sebagai wakil bupati tidak memiliki hak untuk mengatur masalah keuangan, karena penanggungjawab keuangan sesuai Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 adalah bupati, sehingga adik-adik tunggu bupati kembali,” tegasnya.
Abraham Wakei mengatakan, tuntutan dari mahasiswa harus dijawab bupati, karena itu menjadi tolak ukur bagi generasi muda di kabupaten Nabire.
“Adik-adik kami bisa merasakan beasiswa, bisa merasakan tempat tinggal yang layak, jadi kami datang menuntut pemerintah Nabire bukan untuk kebutuhan kami saja, tetapi demi adik-adik kami,” imbuhnya.
SMN se-Indonesia menuntut Pemkab Nabire agar segera memperhatikan pembangunan asrama, beasiswa dan dana studi akhir yang selama ini tidak terealisasi dengan baik.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau