FFP III Siap Digelar di Kota Sorong

0
3239

TEMINABUAN, SUARAPAPUA.com — Festival Film Papua (FFP) ke-III bertajuk “Perempuan Penjaga Tanah Papua” siap digelar Papuan Voice di kota Sorong, provinsi Papua Barat, 6-9 Agustus 2019.

Agustinus Kalalu, koordinator Papuan Voices wilayah Sorong yang juga ketua panitia FFP III, menjelaskan, kesiapan pihaknya sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu dan tinggal melengkapi beberapa kekurangan yang dibutuhkan selama kompetisi film berlangsung.

“Festival Film Papua ketiga ini akan kami selenggarakan pada tanggal 6 sampai 9 Agustus 2019. Tempatnya di gedung Keik LMA Malamoi, KM 12, Kota Sorong,” kata Agus saat ditemui suarapapua.com, Rabu (24/7/2019) di sekretariat FFP III di HBM, Kota Sorong.

Baca juga: FFP 2019 di Sorong Fokus Perempuan Papua

FFP menurutnya berbeda dengan festival film pada umumnya. Jika festival film umumnya biasa diisi dengan nonton bersama dan diskusi karya-karya film dokumenter, tetapi untuk FPP diselingi kompetisi film dokumenter dan kelas media, workshop, pemutaran film, dan terbuka untuk umum.

ads
Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

“FFP merupakan agenda tahunan Papuan Voices, sebuah komunitas film dokumenter. Dan seperti tahun sebelumnya, FPP kali ini juga akan diisi berbagai kegiatan seperti kelas media atau workshop, pemutaran film dan yang paling seru adalah kompetisi film dokumenter,” jelasnya.

Khusus workshop atau kelas media, kata Agus, memang dibuka untuk umum, tetapi karena tempat terbatas, panitia akan mengumumkan kelas media yang dibuka.

“Nanti para peserta bisa mendaftar melalui SMS, WA, atau telepon. Alokasi kursi yang kami sediakan berkisar 15-20 peserta.”

Max Binur, wakil ketua panitia FFP III, mengatakan, kompetisi film dokumenter ini akan melahirkan para filmmaker muda Papua yang mampu mengabarkan kondisi Tanah Papua dari kacamata orang Papua sendiri melalu media audio visual.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Sampai sekarang banyak persiapan terus kami lakukan karena ada berbagai kebutuhan, termasuk tempat pelaksanaan festival juga saat ini sedang didekorasi,” kata Max.

Direktur Belantara Sorong ini mengajak semua hadir dan saksikan langsung Festival Film Papua III. “Dalam ajang ini kita bisa melihat kondisi saudara-saudara kita di tempat lain melalui film dokumenter. Dan akan banyak pelajaran yang kita dapat tentang keadilan dan perdamaian di Tanah Papua.”

Sesuai tema utama FFP ke-III secara khusus membahas masalah masalah-masalah mendasar yang dialami perempuan Papua di semua aspek kehidupannya, baik ekonomi, politik, sosial, budaya, lingkungan, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan lainnya. Dokumentasi film tentang Perempuan yang berjuang di semua aspek untuk menjaga Tanah Papua sebagai ibu yang memberikan kehidupan bagi manusia Papua dan dunia.

Adapun dewan juri pada ajang FFP ke-III: Wensilaus Fatubun (Dokumenter Filmmaker), Arul Prakkash (Manager Witness), Lisabona Rahman (Kritikus Film), dan Melanie Kirihio (Aktivis Perempuan).

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

FFP diselenggarakan oleh Papuan Voices, komunitas film yang dibentuk pada tahun 2011 usai program pelatihan produksi dokumenter yang diadakan di Merauke oleh Engage Media bersama Justice Peace and Integration of Creation (JPIC) MSC Indonesia, Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Keuskupan Agung Merauke, serta Sekretariat Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua.

Sejak para peserta pelatihan menyatukan diri dalam wadah Papuan Voices, hingga kini dua kegiatan utama rutin dilakukan yaitu penguatan kapasitas generasi muda dalam memproduksi audio visual, serta yang kedua adalah melakukan kampanye dan advokasi tentang isu-isu penting terkait keadilan dan perdamaian di Tanah Papua. FFP bagian dari agenda utama Papuan Voices.

Pewarta: Ferdinan Thesia
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPenempatan Anggota TNI OAP di Wilayah Konflik Perlu Dipertimbangkan
Artikel berikutnyaPersipura Batal Lawan PSM dan Persija