Menteri PPN/Bappenas Resmikan Sekolah Terintegrasi Pola Asrama di Nabire

0
2555

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Bambang Brodjonegoro didampingi Tim IASA (Indonesian American Society of Academic), meresmikan sekaligus menyaksikan penandatanganan Sekolah Berpola Asrama dan Kurikulum Terintegrasi antara Tanoto Foundation dan SMA YPPK Adhi Luhur Nabire. Kamis (8/8/2019). 

Menteri BAPPENAS, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa, pihaknya akan memastikan konsep sekolah terintegrasi di Nabire agar berjalan lancar dan bukan hanya kepentingan kabupaten Nabire, tetapi juga pada beberapa wilayah adat yang lain, baik di provinsi Papua dan Papua Barat.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

“Metodenya ini berintegritasi, sehingga kurikulumnya di satu sisi bisa menangkap dinamika global, tentang apa yang berkembang di dunia internasional, tetapi di sisi lain tidak meninggalkan kearifan lokal,” ungkapnya kepada awak media, usai penandatanganan tersebut, di aula SMA YPPK Adhi Luhur Nabire pada Kamis (8/8/2019).

Bambang menambahkan bahwa, kearifan lokal di sekolah berpola asrama ini, nantinya akan didorong oleh ekstrakurikuler setelah siswa berada dalam kelas. Misalkan, pertanian dan perikanan di Nabire bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswi, agar mengembangkan potensi kearifan lokal di Nabire.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Sejauh ini, sekolah terintegrasi berpola asrama di provinsi Papua dan Papua Barat hanya SMA Negeri 3 Jayapura dan SMA YPPK Adhi Luhur Nabire.

ads

“Tetapi kita lihat dulu perkembangan dari kedua sekolah tersebut yaitu, SMAN 3 Jayapura dan SMA YPPK Adhi Luhur Nabire, jika berjalan lancar kita akan dorong supaya dibangun di kabupaten-kabupaten lain,” katanya.

Sekolah Berpola Asrama (SBA) dan Kurikulum Terintegrasi tersebut merupakan inovasi dari para professor asal Indonesia di Amerika, yang memiliki kepedulian tinggi untuk meningkatkan pendidikan di Papua.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Di mana program ini dimaksudkan agar waktu pembelajaran siswa diperpendek tanpa mengurangi kualitas anak didik, sehingga lebih banyak waktu untuk pengembangan diri serta bisa mengejar ketertinggalan dari siswa-siswi di luar Papua.

Selain itu, diharapkan agar siswa-siswi di Papua, dapat bersaing dengan mereka yang berada di luar Papua, maka dengan hadirnya sekolah berpola asrama dan kurikulum terintegrasi ini, dapat menciptakan SDM terutama kualitas pendidikan yang bermutu di Papua dan Papua Barat.

Pewarta: Yance Agapa 

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaGelar Perlombaan Peringati 17 Agustus, Ini Pesan Bupati
Artikel berikutnyaMenteri PPA akan Mendorong Anak-anak Pengungsi Nduga Sekolah