JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— ALbertho Gonzales Wanimbo, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) provinsi Papua mendesak pemerintah provinsi Papua dan pemerintah pusat untuk lindungi mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Wanimbo menanggapi ratusan orang yang dari berbagai ormas di Surabaya bersama TNI dan Satpol PP yang mengepung 15 orang mahasiswa Papua di asrama mahasiswa Papua Surabaya pada 16 Agustus 2019.
“KNPI Papua minta pemerintah Indonesia dan Papua lindungi mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Jakarta, Jogja, Semarang dan Ambon. Jangan membuat generasi Muda Papua merasa teraniaya di Indonesia,” tegas Wanimbo.
Sementara itu, ketua DPD KNPI Dogiyai, Bernardo Boma, juga menanggapi aksi ormas terhadap mahasiswa Papua di Surabaya kepada media ini mengaku menyayangkan sikap aparatus negara dan ormas terhadap mahasiswa Papua di Surabya yang melakukan pelemparan, dicaci maki, diteriaki rasis dan dikepung dalam asrama.
Baca Juga: Mahasiswa Papua di Surabaya Mengaku Diteriaki ‘Monyet’
“Aparat dan ormas reaksioner selalu arogan dalam menghadapi rakyat papua saat mau menyampaikan pendapat di muka umum. Rasisme juga secara terang-terangan dilakukan terhadap orang Papua di luar Papua,” tegas Boma.
Dengan melihat kondisi seperti ini, kata dia, negara sedang menanamkan benih-benih emosi dan perlawanan generasi Papua untuk bangkit dan melawan negara.
“Indonesia tidak boleh menipu. Saya sayangkan sikap negara lewat aparat yang cederai nilai-nilai demokrasi. Sebab UU negara Indonesia menjami orang Papua untuk mengemukakan pendapat secara terbuka di muka umum.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Asrama Mahasiswa Papua Didatangi Aparat dan Ormas
Pewarta: Arnold Belau