JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Lima orang Mahasiswa Papua dilaporkan mengalami luka-luka karena dipukul polisi saat dipaksan untuk keluar dari asrama dan dipaksa untuk naik ke truk polisi sebelum dibawah ke Polrestabes Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dolly Iyowau, pengurus pusat AMP yang sedang berada di Polrestabes Surabaya menjelaskan, ada puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang berada di polrestabes surabaya.
“Semua kami ada 40 orang. Lima orang mengalami luka-luka karena dipukul polisi saat dipaksa naik mobil untuk ke Polrestabes Surabaya,” ungkapnya.
Dolly mendetailkan lima mahasiswa yang mengalami luka-luka: E.W (19) dapat pukulan/tonjok, N. K (24) mengalami keseleo di tangan kanan akibat ditodong untuk tiarap di mobil dalmas, A. U (56) dapat pukul pake Popor senjata pada alis mata, K. (23) dapat pukul di pelipis dan F.P (33) luka di kaki karena kena tembakan gas air mata.
Untuk saat ini, kata Dolly, semua mahasiswa yang dibawah ke Polrestabes sedang didata dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: AMP Pusat: Polisi Indonesia Angkut 42 Mahasiswa Papua di Surabaya
Awal terjadinya, pada tanggal 16 Agustus kemarin, ratusan ormas, Satpol PP, TNI dan Polisi mendatangi asrama Papua. Sebanyak 15 mahasiswa yang ada di dalam asrama tersebut terkurung dan dikepung hingga kemdian mereka dipaksa untuk dibawah ke kantor Polrestabes Surabaya.
Hingga berita ini ditulis, 40 mahasiswa Papau yang dibawah ke Polrestabes masih sedang diambil data.
Berita ini sekaligus klarifikasi berita sbeelumnya yang menyebutkan jumlah mahasiswa Papua yang dibawah ke Polrestabes Surabaya sebanyak 42 orang. Yang benar adalah 40 orang. Baca: Mahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya
Pewarta: Arnold Belau