JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Setelah lebih dari satu dekade tidak menghadiri pertemuan Forum Kepulauan Pasifik, Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama akhirnya menghadiri pertemuan Pacific Island Forum (PIF) yang ke 50 di Tuvalu pekan ini.
Seperti yang diberitakan fbcnews.com.fj, sesuai jadwal bahwa Bainamarama tidak hanya menghadiri pertemuan tahunan tersebut, tetapi ia juga menawarkan ketersediaanya untuk menjadi tuan rumah pertemuan PIF tahun 2021.
Sementara Vanuatu akan menjadi tuan rumah pertemuan PIF pada tahun 2020.
Fiji diskors dari forum pada tahun 2009 dan sejak itu hubungan telah tegang meskipun pemulihan kembali resmi pada tahun 2014.
Baca juga: Anggota PIF Didesak Suarakan Pelanggaran HAM West Papua
Kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison bulan lalu tampaknya telah memicu hubungan yang lebih ramah.
Bainimarama mengatakan fokusnya sekarang adalah menunggu program resmi sebelum Fiji memutuskan agenda mereka ke depan.
Pertemuan PIF di Tuvalu
Sementara dalam pertemuan tinggi PIF di Tuvalu dikabarkan Pemerintah Fiji yang selama ini tidak mempertanyakan posisi Indonesia atas West Papua siap mendorong hak asasi manusia selama penentuan nasib sendiri tidak dibahas.
Baca juga: Mahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya
Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama juga mendukung sentimen mengenai moraturium penambangan bawa laut diteruskan seperti yang disampaikan Rev.James Bhagwan, Sekjen PCC dalam pertemuan itu.
Isu-isu ini telah lama diperdebatkan oleh negara-negara PIF, tentang bagaimana mereka mendekati Indonesia, dan penambangan bawah laut, yang bisa menjadi merupakan sumber pendapatan negara-negara Pasifik.
Pewarta: Elisa Sekenyap