Nasional & DuniaSetelah Diskors, PM Fiji Hadiri PIF 2019 dan Siap Dorong HAM Papua

Setelah Diskors, PM Fiji Hadiri PIF 2019 dan Siap Dorong HAM Papua

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Setelah lebih dari satu dekade tidak menghadiri pertemuan Forum Kepulauan Pasifik, Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama akhirnya menghadiri pertemuan Pacific Island Forum (PIF) yang ke 50 di Tuvalu pekan ini.

Seperti  yang diberitakan fbcnews.com.fj, sesuai jadwal bahwa Bainamarama tidak hanya menghadiri pertemuan tahunan tersebut, tetapi ia juga menawarkan ketersediaanya untuk menjadi tuan rumah pertemuan PIF tahun 2021.

Baca Juga:  Pihak Oposisi Mempersoalkan Status Pemerintah Persatuan Nasional

Sementara Vanuatu akan menjadi tuan rumah pertemuan PIF pada tahun 2020.

Fiji diskors dari forum pada tahun 2009 dan sejak itu hubungan telah tegang meskipun pemulihan kembali resmi pada tahun 2014.

Baca juga: Anggota PIF Didesak Suarakan Pelanggaran HAM West Papua

Kunjungan Perdana Menteri Australia Scott Morrison bulan lalu tampaknya telah memicu hubungan yang lebih ramah.

Baca Juga:  Mosi Tidak Percaya PNG Tidak Dilayani

Bainimarama mengatakan fokusnya sekarang adalah menunggu program resmi sebelum Fiji memutuskan agenda mereka ke depan.

Pertemuan PIF di Tuvalu

Sementara dalam pertemuan tinggi PIF di Tuvalu dikabarkan Pemerintah Fiji yang selama ini tidak mempertanyakan posisi Indonesia atas West Papua siap mendorong hak asasi manusia selama penentuan nasib sendiri tidak dibahas.

Baca juga: Mahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya

Baca Juga:  KBRI dan Universitas Nasional Fiji Gelar Seminar Prespektif Kelaborasi yang Lebih Dekat

Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama juga mendukung sentimen mengenai moraturium penambangan bawa laut diteruskan seperti yang disampaikan Rev.James Bhagwan, Sekjen PCC dalam pertemuan itu.

Isu-isu ini telah lama diperdebatkan oleh negara-negara PIF, tentang bagaimana mereka mendekati Indonesia, dan penambangan bawah laut, yang bisa menjadi merupakan sumber pendapatan negara-negara Pasifik.

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di...

0
“Tindakan dari para pelaku itu masuk dalam kategori penyiksaan. Korban dimasukan dalam drum berisi air dan dianiaya, dipukul, ditendang dan diiris punggungnya dengan pisau. Itu jelas tindakan penyiksaan dan bagian dari pelanggaran HAM berat,” ujar Emanuel Gobay.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.