74 Tahun Merdeka, Warganya Belum Dewasa Bertutur

0
1230

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Tujuh Puluh Empat (74) Tahun Indonesia merdeka, namun perilaku warganya belum dewasa.

Hal itu disampaikan Maikel Awom massa aksi demonstrasi tuntun rasisme di Kantor Gubernur Provinsi Papua pada, Senin (19/8/2019).

Baca juga: Aksi Demo di Nabire Tuntut Pulangkan Mahasiswa Papua dan Non Papua Dari Nabire

“Masa kawan-kawan yang kuliah di Surabaya dikatakan monyet, mereka kuliah bukan cari makan tapi  cari ilmu. Tapi orang Indonesia tinggal di Papua untuk cari makan. Jadi ini keliru dan terbalik,” katanya.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Sementara itu, Strack Yally, salah satu anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam orasinya mengatakan, selama ini Indonesia mencari keuntungan dari kekayaan alam tanah Papua.

ads

“Indonesia memiskinkan kita (orang Papua) di negeri kita sendiri, kita harus bangkit dan tidak boleh ada perbedaan kita adalah satu Papua. Nyatanya Papua memberi makan Indonesia dan dunia melalui kekayaan alam yang ada,” ungkap Yally.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Baca juga: Hentikan Intimidasi dan Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya

Yally juga mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk  melumpuhkan ekonomi di atas tanah Papua dengan membeli makanan dari orang Papua sebagai bentuk perlawanan. Hal ini harus dilakukan dari sekarang.

Pewarta : Ruland Kabak
Editor : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaAksi Demo di Nabire Tuntut Pulangkan Mahasiswa Papua dan Non Papua Dari Nabire
Artikel berikutnyaKabid Humas Jatim: Kami Temukan Bom Molotov di Asrama Papua Surabaya