Pemprov Papua akan Pulangkan Mahasiswa Papua

0
1715

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—  Pemerintah Provinsi Papua merencanakan untuk pulangkan mahasiswa Papua dari luar Papua. Pernyataan ini disampaikan Gubernur Papua, Lukas Enembe, kepada wartawan usai sertijabat pejata eselon II dan III di Gedung Negara, Selasa, (20/8).

“Di NKRI kalau ada rasisme seperti itu, kita pasti tarik semua mahasiswa di Indonesia, Bhineka Tunggal Ika ada tapi masih ada hal seperti itu, Indonesia sudah 74 tahun merdeka tidak bisa seperti itu,” tegas Gubernur Lukas Enembe.

Enembe menilai jika Indonesia sudah tidak aman bagi masyarakat Papua terutama bagi mahasiswa Papua, maka semua mahasiswa itu akan ditarik kembali ke Papua.

Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

“Jadi, jika Indonesia tidak aman bagi kita, saya mau tarik semua mahasiswa Papua yang ada di luar. Saya bicara dengan Gubernur Papua Barat tadi agar mereka datang ke sini (Papua-red) kita membahas untuk menampung mahasiswa di Uncen dan Unipa Manokwari,” terangnya.

 “Saya tarik semua ke sini, mereka tidak boleh hidup di NKRI, karena ada ancamana terus, ada rasisme terus,” tandasnya lagi.

ads

 Disinggung mengenai adanya permintaan maaf terhadap masyarakat Papua, Gubernur Lukas Enembe mengaku, permintaan maaf tidak bisa sesederhana itu disampaikan, sebab masalah Papua sangat rumit.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

“Tidak bisa sesederhana seperti itu, Papua bukan model seperti itu. Ini masalah sudah rumit, rasisme sudah terjadi bertahun tahun kepada mahasiswa Papua di Jawa. Jadi, tidak semudah itu minta maaf,” tegasnya.

Baca Juga: Penentuan Nasib Sendiri, Solusi Terbaik Akhiri Rasisme

Sebab, kata Gubernur Enembe, ujaran rasisme bukan baru kali ini, tetapi sudah sering terjadi sejak zaman Gubernur Alm. Salossa, bahkan pemain sepak bola sudah sering mendapat ujaran rasisme itu.

Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

“Masalah yang dihadapi masyarakat Papua, masalah yang sangat berbahaya. Tidak bisa menyederhanakan, Mace Pace diungkapkan pada saat ada di para para adat, seharusnya Presiden meminta orang–orang memprovokasi untuk ditangkap. Itu baru benar, sudah tau masalah Papua masalah urgent mereka masih begitu, tidak boleh,” paparnya.

Sementara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Surabaya, Pemerintah Provinsi Papua telah membentuk tim untuk berangkat di Jawa Timur.

“Tim sudah dibentuk untuk berangkat ke Jawa Timur, Sekda dengan rombongan akan ke Jawa Timur,” imbuh Gubernur Enembe.

PapuaToday

Artikel sebelumnyaPenentuan Nasib Sendiri, Solusi Terbaik Akhiri Rasisme
Artikel berikutnyaPenerbangan Perintis Bersubsidi Diharapkan Membantu Masyarakat