JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Takut dengan aksi susulan oleh rakyat di kabupaten Yahukimo, untuk menyikapi kata Rasis belum lama ini di Surabaya, Malang dan sekitarnya membuat sejumlah kios milik warga pendatang di tutup dan tak satupun dibuka.
Hal itu disampaikan Lazarus Giban Mantan kepala Suku dari Wilayah 1 Kabupaten Yahukimo, Senin (26/8/2019) via telefon dari Dekai.
“Adik jadi situasi kita disini semua toko, kios, warung tempat jual pakaian. Milik orang pendatang semua tutup. Sampai sore ini tidak ada yang buka,” ucap Giban menjelaskan.
Dikatakan, awalnya info yang berkembang di Dekai bahwa rakyat akan melakukan aksi susulan yang besar seperti Fak-fak dan manokwari. Akibatnya semua kios harus ditutup demi keamanan dan kenyamanan.
“Secara detail saya kurang paham atas situasi di Dekai. Kemungkinan karena ada info yang berkembang sebelumnya terkait aksi susulan,” ujarnya.
Kemudian situasi yang terjadi, kata dia, di jantung ibu kota Kabupaten Yahukimo tidak ada aktivitas atau aksi susulan, kota sepi tanpa aktivitas seperti biasanya.
“Jadi sekarang aksi yang direncanakan itu tidak jadi. Tidak tau untuk beberapa hari kedepan, kemungkinan Kios dan tempat milik orang non papua akan dibuka beberapa hari kedepan karena aksi itu tidak jadi,” bebernya.
Elky Silak mahasiswa asal Yahukimo di Jayapura membenarkan situasi tersebut, karena dirinya baru ditelefon dengan keluarganya dari Dekai.
“Tadi pagi saya punya bapa telepon. Dia bilang orang non papua semua mengungsi ke Polres, tetapi sore ini saya belum pastikan,” kata Silak
Kondisi yang terjadi itu dirinya memastikan karena ada aksi info bahwa ada aksi susulan oleh masyarakat dan seluru rakyat di Dekai terkait ungkapan kata Rasis oleh Ormas dan Keamanan di Surabaya dan Malang belum lama ini
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau