Takut Aksi Susulan, Aktivitas Ekonomi Pincang di Yahukimo

0
1469

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Takut dengan aksi susulan oleh rakyat di kabupaten Yahukimo, untuk menyikapi kata Rasis belum lama ini di Surabaya, Malang dan sekitarnya membuat sejumlah kios milik warga pendatang  di  tutup dan tak satupun dibuka.

Hal itu disampaikan Lazarus Giban Mantan kepala Suku dari Wilayah 1 Kabupaten Yahukimo, Senin (26/8/2019) via telefon dari Dekai.

“Adik jadi situasi kita disini semua toko, kios, warung tempat jual pakaian. Milik orang pendatang semua tutup. Sampai sore ini tidak ada yang buka,” ucap Giban menjelaskan.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

Dikatakan, awalnya info yang berkembang di Dekai bahwa rakyat akan melakukan aksi susulan yang besar seperti Fak-fak dan manokwari. Akibatnya semua kios harus ditutup demi keamanan dan kenyamanan.

“Secara detail saya kurang paham atas situasi di Dekai. Kemungkinan karena ada info yang berkembang sebelumnya terkait aksi susulan,” ujarnya.

ads

Kemudian situasi yang terjadi, kata dia, di jantung ibu kota Kabupaten Yahukimo tidak ada aktivitas atau aksi susulan, kota sepi tanpa aktivitas seperti biasanya.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

“Jadi sekarang aksi yang direncanakan itu tidak jadi. Tidak tau untuk beberapa hari kedepan, kemungkinan Kios dan tempat milik orang non papua akan dibuka beberapa hari kedepan karena aksi itu tidak jadi,” bebernya.

Elky Silak mahasiswa asal Yahukimo di Jayapura membenarkan situasi tersebut, karena dirinya baru ditelefon dengan keluarganya dari Dekai.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

“Tadi pagi saya punya bapa telepon. Dia bilang orang non papua semua mengungsi ke Polres, tetapi sore ini saya belum pastikan,” kata Silak

Kondisi yang terjadi itu dirinya memastikan karena ada aksi info bahwa ada aksi susulan oleh masyarakat dan seluru rakyat di Dekai terkait ungkapan kata Rasis oleh Ormas dan Keamanan di Surabaya dan Malang  belum lama ini

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKutuk Rasisme, Ribuan Rakyat Paniai Turun Jalan
Artikel berikutnyaLawan Rasisme, Rakyat Papua di Deiyai Kembali Turun Jalan