Ketua PNWP Wilayah Meepago Tertembak di Deiyai

0
1765

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Frans Nawipa, ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) wilayah Meepago, dikabarkan tertembak peluru saat aksi unjukrasa jilid dua rakyat Deiyai, di halaman kantor Bupati Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019) lalu.

“Benar, Frans kena tembak,” kata Sadrak Kudiai, aktivis KNPB wilayah Meepago, ketika menemui suarapapua.com di Enarotali, Jumat (30/8/2019) kemarin.

Menurut Sadrak, Frans tertembak bersamaan dengan massa aksi lainnya yang juga terkena tembakan peluru saat hendak memasuki halaman kantor Bupati Deiyai setelah long march dari lapangan Thomas Adii, Wagete, distrik Tigi, Deiyai.

“Tembakan peluru pas kena di paha kiri tembus paha kanan. Arah peluru datang dari dalam dan belakang kantor Bupati,” jelasnya.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Setelah penembakan itu, kata dia, Frans selanjutnya telah diamankan pihaknya dan kini sedang dirawat oleh keluarga.

ads

“Tidak di RSUD. Kami amankan di tempat lain. Karena kami tahu kalau di rumah sakit, kondisinya akan tambah parah. Banyak aparat,” lanjut Sadrak.

Dari posisi berdiri dan arah peluru, pihaknya menilai Frans bukan terkena peluru nyasar, tetapi ditembak terukur. Saat itu aparat keamanan baik TNI maupun Polri berada di lokasi kejadian, melepaskan tembakan ke udara dan ke arah massa aksi.

“Frans saat itu tidak di muka massa. Dia ada di tengah-tengah massa. Heran bisa tertembak. Dia sepertinya sudah ditarget sebelumnya,” duga Sadrak.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

Selain Frans dan rakyat sipil, ia menyinggung beberapa anggota KNPB wilayah Deiyai dan Paniai juga tertembak pada saat sama.

“Data kasar kami sementara, jumlah keseluruhan yang tertembak hampir 20an orang, baik meninggal maupun luka-luka. Jadi, berapa diantara itu yang anggota KNPB tertembak, belum tahu. Yang jelas ada. Nanti kami konfirmasi, karena sekarang aparat, sepanjang jalan Paniai – Deiyai masih jaga ketat. Masyarakat yang lari ke hutan saat ricuh juga masih bertahan di hutan. Mereka takut keluar,” bebernya.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Terpisah, seorang kerabat Frans Nawipa yang enggan namanya disebutkan, mengaku benar Frans sedang dirawat olehnya dan keluarga lainnya.

“Kami rawat Frans di rumah. Kondisinya memang parah. Tetapi kami yakin dia akan membaik,” katanya kepada suarapapua.com.

Khusus korban luka-luka yang sedang dirawat di RSUD Paniai, Sadrak berharap, dapat dilayani dengan baik. Aparat tak boleh mengintimidasi para dokter, suster dan mantri dalam menjalankan tugasnya.

“Karena kami dengar, aparat ada suruh dokter tidak boleh berobat masyarakat yang kena tembak. Itu tidak boleh. Kami tegaskan, aparat stop intimidasi petugas medis,” ujarnya.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaFOTO: Ketika Bintang Kejora Berkibar di Sepanjang Jalan Kota Jayapura
Artikel berikutnyaPMKRI Cabang Jayapura Gelar Konfercab dan Ruac ke-XXVII