PANIAI, SUARAPAPUA.com — Tak terima sikap Bupati kabupaten Paniai, Meki Nawipa, menolak menandatangani petisi tuntutan kutuk tindakan persekusi dan rasisme terhadap orang Papua saat rakyat Paniai berunjukrasa, Senin (26/8/2019) lalu, massa aksi marah dan menghancurkan hampir seluruh kaca jendela gedung kantor Bupati Paniai di Madi.
Sebelumnya, ketika Bupati Paniai diminta menandatangani petisi, Bupati menyatakan bisa menandatangani jika ada instruksi dari atasannya, Gubernur Papua.
“Saya bukan mau menolak dan saya tidak mau ambil kebijakan sendiri. Saya akan tanda tangan kalau ada perintah dari Gubernur,” kata Bupati Nawipa kala itu menanggapi desakan massa aksi.
Massa aksi tidak terima, dan terus mendesak agar harus tandatangani petisi tersebut.
“Tidak bisa, Bupati harus tanda tangan,” teriak masa aksi serentak membalas jawaban Bupati Paniai.
Frans Nawipa, penanggungjawab aksi, kepada Bupati katakan karena semua perwakilan masyarakat sudah menandatangani, untuk perwakilan dari pemerintah mumpung Bupati ada harus juga tanda tangan.
“Semua perwakilan sudah, tinggal dari pemerintah. Bapak Bupati silahkan maju dan tanda tangan petisi di depan seluruh rakyakmu. Petisi ini tidak mengandung unsur apa-apa. Hanya aspirasi rakyat Paniai soal rasisme yang orang Indonesia bilang kita orang Papua monyet,” kata Frans meyakinkan.
Tak hanya Frans, para pemuda lainnya bergantian bicara meyakinkan Bupati dengan argumennya masing-masing. Tetapi tetap Bupati pada prinsipnya, menolak membubuhkan tanda tangan di lembar petisi.
Sebaliknya, beberapa orang dari pihak Bupati juga bergantian bicara meyakinkan massa aksi supaya bisa terima alasan Bupati menolak. Tetapi sama, massa juga menolak.
Karena begitu terus hampir satu jam lebih, tensi emosi massa naik dan sedikit terjadi ricuh. Bupati langsung masuk mengamankan diri dalam gedung kantor Bupati dikawal aparat keamanan.
Amarah massa membludak. Keamanan dari massa aksi berusaha mengamankan, tetapi tidak berhasil karena jumlah massa aksi terlalu banyak. Massa pun berhamburan dan melempari kantor Bupati dengan batu. Ada pula yang pakai kayu. Kaca jendela pun jadi sasaran.
Depan, belakang, sisi kanan dan kiri kaca jendela yang ada di gedung putih itu hampir semua dipicahkan.
Hingga berita ini tayang, serpihan kaca yang berhamburan di sekitar jendela kantor Bupati Paniai belum dibersihkan.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You