JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pelayanan kasih Forum Lintas Pemuda, Agama, dan Budaya, Sorong Raya Provinsi Papua Barat, bantu korban banjir bandang membersihkan rumah milik warga dari jemaat Gereja Kristen Injili GKI Tanah Papua, Senin (2/9/2019)
“Banjir bandang yang dialami warga kemiri khususnya dan umumnya Sentani Kabupaten Jayapura ini memang yang sangat dahsyat dan tidak pernah terjadi. Sehingga kami datang untuk membantu apa yang kami bisa lakukan. Kami tiba dengan tim ini sesuai dengan janji awal saat kami antar sumbangan,” ucap Johana Kamesrar ketua tim pelayanan kasih FLPAB.
Dikatakan, timnya sudah kerja dari bulan maret pasca terjadinya bencana, dirinya menjelaskan awalnya sebanyak 25 orang yang datang ke Jayapura dari sorong membawa bantuan, enam kontainer kemudian bantuan tersebut dibagi dua, pertama diberikan kepada warga GKI yang ada di pengungsian kemudian berikutnya sebanyak dua truk diberikan kepada warga pengungsi kabupaten Nduga.
“Proses pemberian bantuan kami lakukan survei kepada warga terlebih dahulu. Dan pendistribusian dilakukan. Pada saat itu kami berjanji untuk tiga bulan kemudian kami akan kembali, maka ini hari kami bersama dengan tim datang,” katanya.
Kegiatan yang sudah dilakukan katanya, ada satu rumah janda telah dikerjakan, KKR dan pengobatan massal menunggu jadwal dari pengurus setempat.
“Kemarin lalu kami kerja bakti di GKI Sinai Dayo Baru. Sehingga kedatangan kami ini tidak fokus pada satu titik saja, namun kami melakukan kepada warga yang mengalami bencana,” terang Johana.
Ronald Hadjo sekeretaris, tim pelayanan kasih menambahkan, tim yang datang tidak hanya dari satu komunitas tetapi juga ada beberapa komunitas diantaranya, komunitas Hip-Hop, komunitas Dancer, komunitas Photographer.
Kemudian, komunitas anak Band komunitas Panduan Suara, komunitas Sangar Tari. Dengan jumlah total 130 orang.
“Tujuan kami disini seperti yang ketua tim jelaskan bahwa kami datang melakukan traveling kepada warga yang kena bencana banjir bandang 16 Maret 2019. Untuk kehadiran kami disini tampa bantuan dari siapa-siapa, kami datang dari hasil ngamen dijalan,” katanya.
Rodald mengatakan, sebelum kembali meninggalkan kabupaten Jayapura, akan mengelar KKR. Hanya teknis pelaksanaannya akan menunggu dari tim GKI di kabupaten Jayapura.
Hadir di jayapura, Yunita Ulin, salah satu anggota dari 130 orang yang tergabung dalam tim mengungkapkan, Derita sentani adalah derita semua orang Papua, sebabnya tergerak untuk hadir di Jayapura untuk melakukan apa yang bisa dikerjakan.
“Semenjak saya terlibat dalam Forum ini, saya belajar banyak hal. Saya juga diajarkan untuk dirasakan penderitaan apa yang dirasakan saudara kami yang kena musibah banjir. Sehingga itu adalah pelayanan kasih yang diajarkan sebagai umat kristen, sebab itu saya dan tema-teman ada disini,” katanya.
Sementara, Novelina Wafano Wairato, Departemen Diakonia Bidang Bencana dari GKI di tanah Papua, mengapresiasi atas kehadiran tim sukarelawan yang berkenan hadir untuk melakukan kegiatan kemanusiaan di Sentani Kabupaten Jayapura.
“Jadi ada sebagian yang kami sudah lakukan, kemudian hari ini kami dibantu oleh saudara kami dari Provinsi Papua Barat, yang datang dengan timnya, sehingga kami bersama-sama mengerjakan dua bua rumah yang dipenuhi dengan pasir, dan puing-puing kayu,” kata Novelina.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau