Warga Jemaat GKI Revelin Sentani Butuh Uluran Tangan Pemerintah

0
1281

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com—  Warga jemaat Gereja Kristen Injili (GKI)  di tanah Papua Jemaat Revel Kemiri Sentani Kabupaten Jayapura RT 07  yang menjadi kobran banjir bandang Sentani  16 Maret 2019 membutuhkan uluran tangan Pemerintah.

Hal itu disampaikan, Novelina Wakano Wairato, Departemen Diakonia Bidang Bencana, Senin (2/9/2019) pukul 11,07 WIT di Sentani, Kompleks Kemiri, Provinsi Papua.

“Bencana di Sentani itu ada dua yaitu air meluap dan banjir bandang, dalam kurun waktu 6 bulan sejak terjadinya bencana GKI di tanah Papua telah bikin kamp Pengungsian hingga hari ini. Dan masih membantu apa yang menjadi kebutuhan warga Jemaat,” kata Novelina.

Ia mengungkapkan bahwa  pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya, rumah yang rusak dan full dengan pasir,  membuat kamar mandi umum, serta membawa selang dari bank utama untuk warga gunakan.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

“Ia jadi dalam Proses yang panjang ini kami sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah kabupaten Jayapura, tetapi dari informasi yang telah kami terima, katanya pemerintah sudah mendata seluruh  warga yang kena dampak dari pada Bencana ini. Dan pemerintah juga bilang kalo tempat ini akan direlokasi,” ucapnya menjelaskan.

ads

Lanjut Novelina, Niat pemerintah sangat bagus namun dirinya menilai, sejauh ini tidak ada penanganan serius yang terbukti hingga berdampak pada warga yang mengungsi harus tinggal di pengungsian, maka gereja harus melakukan apa yang bisa dikerjakan sambil menunggu program pemerintah tersebut.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Saya sendiri sangat sesalkan situasi ini. Jadi kami berharap untuk pemerintah Kabupaten Jayapura, membantu kami saat kami kerja. Sebelumnya saat kita bawa selang air bersih untuk warga gunakan, Bupati hanya lewat dengan mobilnya tanpa menyapa kami yang kerja waktu itu. Padahal situasi yang ini adalah masyarakat milik bupati,” katanya.

Pengungsian yang didata katanya, bahwa sebelumnya pihaknya menerima sekitar 374 warga GKI yang kena bencana. Data terbaru pada bulan agustus tinggal 174 warga yang masih tertampung di SKB.

Baca Juga:  Bangun RS Tak Harus Korbankan Warga Sekitar Sakit Akibat Banjir dan Kehilangan Tempat Tinggal

“Jadi kami berharap untuk Pemerintah dapat membantu membersihkan rumah yang bisa digunakan. Sambil jalankan programnya. Sekarang kami sedang dibantu dengan tamu lintas Agama dari Provinsi Papua Barat,” harapnya.

Di tempat yang sama, Pdt.Evelin Ugadje, Ketua Majelis Jemaat GKI Revel Kemiri mengatakan, bahwa pihaknya rasa bersyukur dan berterima kasih kepada Sinode AM tanah Papua, karena telah mendatangkan tim traveling dari Papua Barat.

“Jadi sebagian besar warga di Jemaat ini sedang mengungsi. Namun atas laporan warga tim traveling Papua Barat ada bersihkan rumah sekarang. Maka kami berharap pemerintah  Kabupaten Jayapura melihat ini,” tukasnya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMeski Sudah Kondusif, Masyarakat Paniai Masih Ragu Beraktivitas
Artikel berikutnyaFLPAB-PB Bantu Bersihkan Rumah Warga yang Kena Bencana Banjir Bandang