Nasional & DuniaPemerintah Meragukan Sikap Tentang West Papua

Pemerintah Meragukan Sikap Tentang West Papua

PORT MORESBY, EMTV/SUARAPAPUA.com — Nasib orang West Papua disampaikan ke Parlemen hari ini, oleh anggota parlemen Rabaul Allan Marat yang mempertanyakan Urusan Luar Negeri untuk mengklarifikasi sikap Pemerintah PNG tentang perkembangan terkini di Papua Barat.

“Apa tanggapan pemerintah nasional kita terhadap gejolak di Papua Barat saat ini sehubungan dengan keseluruhan tujuan kebebasan politik saudara-saudara Papua Barat kita, Melanesia. Apa kebijakan Papua Nugini saat ini?”

Baca Juga:  Tanggal Pemungutan Suara Kepulauan Solomon Telah Ditetapkan

Menteri Luar Negeri Soroi Eoe mengatakan akan tepat jika hal ini ditangani melalui Komisi Hak Asasi Manusia PBB.

“Tanggung jawab kami pertama adalah kepada orang-orang kami sendiri tentang bagaimana kami mengatasi masalah ini dan juga soal penentuan masa depan kami di wilayah ini”

Pertanyaan Marat, didukung oleh Gubernur Oro Gary Juffa yang mempertanyakan rencana kontingensi departemen Luar Negeri sehubungan dengan kemungkinan dampak dari pemberontakan saat ini.

Baca Juga:  Pemerintah Fiji Mempertahankan Pendiriannya Dalam Masalah Israel-Palestina di ICJ

“Apa posisi kementeriannya dan pemerintah tentang situasi ini”

Minggu lalu, sembilan orang West Papua terbunuh oleh pasukan militer Indonesia, sebagaimana protes yang menyala di berbagai kota.

Permintaan untuk klarifikasi di parlemen PNG datang ditengah meningkatnya tensi di West Papua, yang meminta kemerdekaan penuh dari Indonesia yang meningkat.

Sumber: emtv.com

Terkini

Populer Minggu Ini:

PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di...

0
“Kami minta kepada TNI dan Polri yang bertugas di Tanah Papua agar tidak boleh bertindak semena-mena terhadap manusia khususnya manusia Papua, sebab manusia Papua juga sama seperti manusia lainnya yang punya hak asasi manusia yang ada di muka bumi ini,” ujar Yasman Yaleget.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.