Antara 2014-2019, 21 Orang Meninggal di Pelebaga Jayawijaya, Kenapa?

0
1380

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Terhitung dari tahun 2014 sampai sekarang 2019 sebanyak 21 orang dari distrik Pelebaga kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua dilaporkan meninggal tanpa ada penyebab kesakitan yang jelas.

Dari laporan yang diterima, Selasa (3/9/2019) mengungkapkan, musibah tersebut terjadi pada beberapa kampung diantaranya, Kampung Hitelowa, Kampung  Wililomo, Kampung  Inanekelok serta Kampung Aleak Distrik Pelebaga Kabupaten Jayawijaya.

“Sampai dengan tahun 2019 ini 21  orang itu terdiri dari 1 anak kecil. Penyebab kematian tidak berbeda hampir semua sama. Mereka (Almarhum) tidak pernah sakit, hanya sakit sedikit dan meninggal,” terang Yeremias Wuka, Kepala Kampung Hitelowa, Distrik Pelebaga, Jayawijaya.

Baca Juga:  Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Lanny Jaya Ajak Semua Pihak Bersatu Bangun Daerah

Yeremias mengatakan, masing yang meninggal tersebut adalah 10 orang dari kampung Hitalowa, 8 orang  dari kampung Winilimo dan 3 orang dari Kampung  Inanekelok dan Kampung Aleak Distrik Pelebaga.

“Jadi dari kampung saya, warga saya yang meninggal dunia terhitung sebanyak 10 orang, kemudian dari kampung lainnya 11 orang. Namun selama ini saya melihat mereka meninggal hanya muntah sedikit langsung meninggal, ini menurut saya hal yang aneh,” katanya menjelaskan.

ads
Baca Juga:  Tan-Wundien Ucapkan Selamat Kepada Bupati Terpilih Kabupaten Lanny Jaya

Dirinya mengakui , penyebab kematian tidak terlalu tau namun yang dilihat hanya muntah dan dirinya menilai, ada yang menyembah berhala dengan menggunakan santet sebagaimana kepercayaan warga setempat yang oleh warga menyebut “Imag gare”.

Sem Hilapok, Kepala Distrik Pelebaga, membenarkan kematian tersebut tetapi dirinya tidak dapat memastikan jumlah yang pasti, setelah memastikan lalu dirinya bisa menyampaikan kepada publik.

Baca Juga:  DAK 2024 Rp80 M Gagal Terserap di Kabupaten Tambrauw, Pemda Wajib Taati Aturan Anggaran

“Mungkin saya tidak tau yang jelas, kemungkinan jumlah yang banyak ini terhitung dari tahun yang sebelumnya, karena sekarang ini saya belum mendapatkan kejadian yang misterius seperti ini,” katanya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemerintah Meragukan Sikap Tentang West Papua
Artikel berikutnyaPenetapan Tersangka Veronica Koman Merupakan Kriminalisasi Kemerdekaan Berpendapat