Buchtar Tabuni Ditangkap Aparat Militer Indonesia?

0
2025

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Buchtar Tabuni, Ketua II Komite Legislatif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dikabarkan telah ditangkap aparat pada 9 September 2019 di Kota Jayapura.

Juru Bicara Komite Aksi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Ice Murib mengatakan, sejak pagi tadi  10.15 Waktu Papua Barat, aparat gabungan menggeledah rumahnya Buchtar Tabuni di areal kali Kamwolker.

“Setelah menggeledah rumahnya, mereka hancurkan rumahnya dan menangkap Buchtar Tabuni di kediamannya. Sekitar pukul 05.30 Waktu Papua,” katanya melalui sambungan selulernya, Senin (9/9/2019) kemarin.

Ice mengatakan, dari pagi mereka sudah menduduki rumahnya Buchtar Tabuni. Baru mereka duduki sampai sekarang ini. Dan menurut informasi yang kami dapatkan Buchtar sudah ditangkap.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Aparat hancurkan pintu dari depan sampai di belakang rumahnya Buchtar Tabuni,” katanya.

ads

Informasi ini dibenarkan Sekjen GempaR Papua, Yason Ngelia saat dikonfirmasi suarapapua.com di Kota Jayapura.

Yason membeberkan, sekitar pukul 17.45 WP lampu tiba-tiba padam, lalu tiga menit kemudian terdengar bunyi tembakan dari arah Kamwolker atas hingga Mama-mama Papua yang berjualan di depan Pagar Perumahan Dosen Uncen Waena pun menyimpan jualannya dan beberapa orang lari.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

5 menit kemudian, kata Yason, 2 truk aparat dari arah Putaran Taksi naik ke arah asrama Uncen. 1 jam setelahnya lampu menyala, lalu diikuti beberapa kali suara tembakan (7-10 kali).

Dorang tambah aparat lagi. Ada 3 sampai 5 truk ke arah asrama Uncen. Kedatangan mereka bikin warga yang menggunakan jalan baru Waena pun harus memutar kendaraannya. Akhirnya kami mendapati info bahwa Buchtar Tabuni ditangkap,” kata Yason.

Emanuel Gobay, direktur LBH Papua mengatakan, bahwa ia tidak bisa mengunjungi orang-orang yang sedang ditahan di Mako Brimob, Kotaraja.

“Kami belum bisa pastikan. Karena LBH tidak dapat ke sana pada jam malam, sehingga besok pagi akan bergerak bersama penyidik untuk menandatangani surat kuasa,” katanya.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Ngelia membeberkan, sehari sebelumnya, pada Minggu, 8 Agustus 2019, Helikopter berwarna hijau tua milik TNI juga sekitar 5-6 kali berputar-putar di atas Kamwolker.

Kapolres Kota Jayapura, AKBP Gustav Urbinas dikonfirmasi Suara Papua lewat telepon genggamnya sejak malam dengan mengirim pesan teks dan telepon, namun tidak direspon. Hingga berita ini disiarkan, Kapolres Kota Jayapura belum memberikan respon atas pertanyaan konfirmasi yang dikirim Suara Papua.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaIPMADO Semarang: Kami Tidak Ada Ongkos Pulang
Artikel berikutnyaEdison Waromi: ULMWP Tidak Berjuang dengan Kekerasan