NABIRE, SUARAPAPUA.com — Ikatan Pelajar Mahasiswa-Mahasiswi Dogiyai di kota studi Semarang terancam karena tidak memiliki tiket pulang ke Papua.
Salah seorang senior Dogiyai, Yance Iyai mengatakan bahwa, saat ini kami mahasiswa-mahasiswi asal Dogiyai di Semarang masih tertampung di asrama, lantaran tidak memiliki tiket pulang.
“Teman-teman lain sudah pulang, tetapi kami masih di sini karena tidak memiliki uang untuk pulang ke Papua,” ujar Iyai, kepada suarapapua.com, Senin (9/9/2019).
Iyai menjelaskan bahwa ketua IPMADO Dogiyai, ketua asrama Dogiyai di Semarang dan teman-teman lain sudah pulang, tetapi kami yang masih di sini adalah anggota-anggotanya.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak Pemkab Dogiyai melalui dinas pendidikan, tetapi sampai saat ini, kami belum tahu secara pasti jawabannya,” tuturnya.
Terpisah darinya, salah satu anggota IPMADO Semarang, Step Pigai membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ada teman-teman yang tidak punya tiket pulang, sehingga masih tertampung di sini, meskipun sebagian besar sudah pulang.
“Ya, kalau tidak ada ongkos pulang, teman-teman lain memilih untuk tinggal di sini, dikarenakan ada beberapa teman yang akan wisuda dalam bulan ini,” ungkapnya.
Meskipun demikian, mahasiswa-mahasiswi Dogiyai di Semarang akan pulang dengan menggunakan uang pribadi, karena sampai saat ini Pemkab Dogiyai tidak menaruh atensi sama sekali.
Untuk diketahui, hingga saat ini hampir 1000-an mahasiswa dan pelajar dari berbagai kota di Indonesia telah pulang ke Papua.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau