JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Perdana Menteri Tonga, Akilisi Pohiva, salah satu pemimpin Pasifik yang memiliki komitmen tinggi untuk demokrasi regional, mengadvokasi Hak Asasi Manusia di wilayah Pasifik, termasuk isu West Papua di kanca internasional telah dipanggil Tuhan pada hari Kamis.
Akilis yang berusia 78 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit di Auckland, New Zealand setelah dievakuasi dari Tonga pada hari Rabu karena pneumonia.
Baca juga: Mahasiswa Papua Kembali Tolak Bertemu Gubernur Papua
Belasungkawa dari Pemimpin Pasifik
Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, mengatakan Pohiva selalu terkesan dengan kedalaman pengalaman dan semangat yang digunakan Pohiva untuk membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan “Blue Pacific Continent”, seperti perubahan iklim, keamanan regional, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia.
Mr. Sogavare menggambarkan Mr. Pohiva sebagai teman baik, kolega, pemimpin Pasifik yang hebat bagi demokrasi Pasifik.
Mr.Sogavare juga menghargai sikap Pohiva tentang masalah HAM di Papua Barat.
Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama menyampaikan rasa belasungkawanya di dinding twiternya.
“Saya berduka atas meninggalnya PM Tonga ʻAkilisi Pohiva, yang mengilhami dunia dengan emosinya, terutama di Forum Kepulauan Pasifik bulan lalu di Tuvalu (yang meskipun kesehatannya terganggu – dia hadir sebagai pengakuan atas urgensi tindakan iklim). Kita harus menghormati warisannya dengan melanjutkan pertarungan ini.”
Baca juga: Buchtar Tabuni Ditetapkan Jadi Tersangka
Ketua United Liberation Movement for West Papua, Benny Wenda, mengatakan pemimpin Tonga akan dikenang sebagai salah satu negarawan besar dari Pasifik.
Wenda mengatakan orang Papua menyatakan rasa hormat mereka yang terdalam dan paling tulus terhadap “kata-kata pemberani dan keyakinan tegas pemimpin Tonga itu”.
Isu West Papua
Almarhum Pohiva pada tahun 2015, berbicara tentang isu West Papua di Sidang Umum PBB di New York tentang pelanggaran HAM di Tanah Papua.
Tahun 2015, ia kembali mendukung West Papua dengan menghadiri peluncuran kampanye Papua Merdeka yang dilakukan Benny Wenda di Inggris.
Baca juga: KMS Resmi Buka Posko untuk Korban di Papua
Selain itu, ia juga sangat kuat mengkampanyekan perubahan iklim yang mengancam Wilayah Pasifik Selatan.
Terakhir pada bulan Agustus 2019, almarhum angkat isu West Papua di pertemuan Forum Kepulauan Pasifik atau Pacific Island Forum (PIF) di Tuvalu.
Pewarta : Elisa Sekenyap