JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Papua di Jogjakarta sedang melakukan penggalangan dana untuk korban asap di Sumatera dan Kalimantan. Penggalangan dana akan dilakukan selama satu minggu dan sudah berjalan sejak Selasa pekan kemarin.
Hal ini dijelaskan Koordinator Solidaritas Papua untuk Asap di Sumatera dan Kalimantan, Stella Yoku kepada suarapapua.com dari Jogja, Minggu (22/9/201).
Yoku menjelaskan, penggalangan dana dilakukan di kampus-kampus yang ada di Yogya dan paguyuban-paguyuban Papua yang ada di Jojga.
“Kami sudah jalankan kotak sumbangan sejak hari Selasa minggu kemarin. Karena kami targetkan untuk penggalangan dilakukan satu minggu, hari Selasa besok kami akan serahkan kepada Paguyuban Kalimantan dan Sumatera yang ada di sini untuk selanjutnya disalurkan,” jelas Yoku.
Yoku menambahkan, penggalangan itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan rasa kemanusiaan dari Papua untuk saudara-saudara yang ada di Kalimantan dan Sumatera yang setiap hari mengalami dan menghadapi kabut asap.
Aden Dimi, mahasiswa Papua di Jogja menambahkan, setiap hari masyarakat di Kalimantan dan Sumatera menghadapi kabut asap yang pekat hingga ada yang meninggal dan ribuan orang sakit.
“Kami melihat dan ikuti kondisi masyarakat hari ini di Sumatera dan Kalimantan. Kondisi yang sangat memprihatinkan. Ini menggugah nurani kami untuk memberikan sedikit bantuan. Bantuan itu dalam bentuk dana,”jelasnya.
Sehingga, mahasiswa Papua di Jogja sepakati untuk melakukan aksi penggalangan dana dan sudah jalan sejak minggu kemarin. Jika sudah terkumpul, kata Aden, panitia akan menyerahkan bantuan itu.
“Kami akan salurkan. Kami akan berusaha untuk langsung kirim ke Kalimantan dan Sumatera. Kalau kami susah dapat akses dan kontak, kami akan mencoba untuk koordinasi dengan paguyuban Sumatera dan Kalimantan,” terangnya.
Aden juga mengatakan, pihaknya menginginkan agar bantuan yang akan diberikan itu tepat pada sasaran.
“Kami mau sedikit bantuan yang akan kami berikan ini bisa sampai langsung ke masyarakat di Sumatera dan Kalimantan. Jadi kami akan mencari cara yang tepat untuk salurkan bantuan,” katanya.
Pewarta: Arnold Belau