WAMENA, SUARAPAPUA.com — Anak-anak pengungsi Nduga di Wamena yang selama ini belajar di sekolah pengungsi di Weneroma Wamena keluhkan layanan pendidikan, lantaran empat bulan belakangan tidak ada guru yang mengajar.
Namita Karunggu, siswa kelas IV dari Juguru mengakui, sudah empat bulan terakhir tidak ada guru yang mengajar.
“Kami hanya diajar oleh guru-guru relawan dan ada kaka dorang yang membantu selama empat bulan ini. Jadi dengan ini kami punya harapan untuk belajar hilang,” kata Karunggu, Selasa (17/9/2019).
Karunggu berharap agar pihak dinas dalam hal ini dinas Pendidina Kabupaten Nduga untuk memperhatikan nasib mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Baca juga: Bayi Pengungsi Nduga di Wamena Meninggal Dunia Karena Sakit
Sejauh ini, relawan yang mengajar di pengungsian Weneroma Wamena berjumlah 4 orang, termasuk tenaga kontrak 2 orang bersama pembantu yang secara suka rela mengajar.
Salah satu guru kontrak Kabupaten Nduga, Kamenak Kogeya mengakui kesal kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga, karena selama empat bulan belakangan ini tidak ada guru yang PNS yang melakukan tugas di sekolah pengungsian.
Ia mengatakan, guru-guru yang telah dikontrak Pemerintah Nduga mestinya datang menjalankan tugas di tempat pengungsian, guna mempersiapkan SDM Nduga yang lebih baik.
Sejauh ini, siswa yang mengikuti proses belajar di tempat pengungsian Weneroma Wamena berjumlah 834 siswa, dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA.
Dengan melihat jumlah siswa yang begitu banyak, Kogeya minta agar Pemkab Nduga, dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk segera mengutus para guru kontrak dan guru-guru dari dinas untuk melakukan tugas di tempat pengungsian Weneroma Wamena.
Pewarta: Elisa Sekenyap