Polda Papua: 23 Orang Meninggal di Wamena, Empat Orang Meninggal di Jayapura

0
1669

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Polda Papua menyatakan bahwa sebanyak 27 orang telah meninggal dunia. 23 orang meninggal di Wamena dan empat orang Meninggal di Jayapura.

Dikutip media ini dari wartaplus.com, Kapolda Papuia Irjen Pol Rudolf A Rodja mengungkapkan pasca aksi anarkis yang terjadi Kota Jayapura dan Wamena, korban yang meninggal duania mencapai 27 orang, sementara 83 orang luka-luka.

Ia menjelaskan situasi saat ini di Wamena, sudah mulai kondusif, walaupun sempat mencekam di hari pertama aksi rasisme yang dilakukan ratusan masa.

“Hingga siang ini situasi kondusif, smoga terus kondusif hingga kedepannya, selain itu anggota kami masih berjaga-jaga,” tuturnya.

Lanjut Rodja, selain adanya korban jiwa dan korban luka-luka, aktifitas masyarakat serta pelayanan publik pun lumpuh total.

ads

“Situasi kondusif, namun aktifitas tidak ada. Kemarin dalam aksi itu terdapat beberapa kantor pemerintah dan BUM dibakar massa bahkan tempat usaha warga juga tidak luput dari aksi anarkis,” terangnya.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

Dalam siaran pers Polda Papua yang Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua yang diterima media ini pada 24 September 2019 menjelaskan update data korban tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa dan anak sekolah SMA.

Menurut Polda Papua, aksi yang dilakukan kemarina dilatar belakangi  berita hoax tentang dugaan tindakan rasisme  di Kabupaten Jayawijaya.

Dijelaskan, pukul 07.00 Wit bertempat di Kota Wamena telah terjadi tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa dan anak sekolah SMA yang dilatar belakangi berita hoax tentang dugaan tindakan rasisme kepada salah satu siswa SMA PGRI Wamena yang mengakibatkan terjadinya Pembunuhan, Penganiyaaan dan pembakaran sejumlah kantor pemerintah, fasiltas umum dan pemukiman warga masyarakat.

Baca Juga:  Proteksi OAP, FOPERA Desak KPU RI Menerbitkan PKPU Khusus Pelaksanaan Pemilu di Tanah Papua

Dalam siaran pers tersebut Bidang Humas Polda Papua menyebutkan data jumlah korban yang berbeda dengan penyampaian Kapolda Papua. Yakni data korban aksi unjuk rasa yang meninggal Dunia sebanyak 22 orang dan yang luka-luka  72 orang.

Kerugian materil adalah Mobil 80 unit, Motor 30 unit, Rumah/Ruko 150 unit,  Kantor pemerintah 5 unit yakni Kantor Bupati, Kantor PLN, Kantor Kejaksaan, Kantor Urusan Agama (KUA) dan Kantor BLH.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sampai saat ini jumlah korban sebanyak 22 meninggal dunia (4 ditemukan hari ini dan 1 meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Wamena).

Sementara warga masyarakat telah mengungsi di empat tempat yakni Polres Jayawijaya, Kodim 1702/Jwy, gedung DPRD Jayawijaya dan Gedung Oikumerek Asso Wamena.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Kamal menegaskan, terkait dengan isu ucapan rasisme itu tidak benar.

“Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis. Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya,” katanya.

Kata Kamal, saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku yang memberikan keterangan palsu/hoax sehingga terjadinya mobilisasi massa yang mengakibatkan Pembunuhan, Penganiyaaan dan pembakaran sejumlah kantor pemerintah, fasiltas umum dan pemukiman warga masyarakat.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan dengan kasih sayang agar situasi Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya aman dan kondusif, serahkan penanganan kasus ini kepada kepolisian dan TNI.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSetidaknya 20 Orang Tewas Dalam Kekerasan di Papua Barat
Artikel berikutnyaAMP Pusat Bantah Pernyataan Kodam XVII/Cenderawasih