Saksi: Aksi Ricuh Wamena Dipicu Tembakan Peringatan Aparat

0
1466

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Ujaran rasialis (monyet) yang diduga diucapkan oleh seorang oknum guru kepada siswanya di ruang kelas SMA PGRI Wamena pekan kemarin berbuntut panjang.

Pada Senin (23/9/2019), siswa yang merasa martabatnya direndahkan langsung mengorganisir seluruh siswa SMA PGRI turun jalan menuju Kantor Bupati Jayawijaya untuk menyampaikan rasa kekesalannya atas ujaran rasial itu.

ā€œSayangnya, aksi siswa SMA PGRI di kantor bupati itu direspon dengan tembakan peringatan aparat, sehingga jadi berubah. Padahal anak-anak ini mau sampaikan ke pemerintah bahwa mereka tidak mau dibilang monyet lagi,ā€ kata seorang saksi mata dari Wamena yang namanya tidak mau disebutkan kepada suarapapua.com, Senin (23/9/2019) malam.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Baca Juga: Empat Orang Meninggal Pasca Pembubaran Mahasiswa di Uncen

Ia menceritakan, ketika siswa yang ada di Kantor Bupati Jayawijaya mulai bubar karena tembakan itu, ia sempat menyaksikan gedung kantor Keuangan Setda Jayawjaya mulai terbakar.

ads

ā€œSetelah itu saya langsung pergi karena saya tidak bisa dengan bau asap. Lagian aksi yang damai, sudah berubah,” kata saksi itu.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Ia pun mengakui tidak tahu menahu soal adanya ujaran rasialis oleh oknum guru SMA PGRI Wamena. ā€œSaya hanya tahu ketika anak-anak mulai datang ke kantor bupati dan teriak kami bukan monyet dan mereka (siswa) minta agar Pemda Jayawijaya usut orang yang menyampaikan kata itu.ā€

Sementara, seorang warga lainnya yang berada di pertigaan Pikhe, pasar Baru Wamena yang juga tidak mau sebutkan namanya mengakui, jika semua yang terjadi di kota Wamena secara spontan.

Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

ā€œBanyak warga keluar duduki pertigaan dan perempatan jalan. Kita juga tidak tahu (siapa yang membakar),ā€ katanya.

Pewarta: Redaksi

Artikel sebelumnyaKerusuhan Kembali Pecah di Papua Barat
Artikel berikutnyaPemda Nduga Diminta Perhatikan 834 Siswa Pengungsian Weneroma Wamena