JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Meningkatnya jumlah kematian akibat ekskalasi kekerasan baru-baru ini di Papua telah mengakibatkan pimpinan Negara Australia ditekan untuk mengambil sikap yang nyata guna mendesak internasional.
Hal ini semata-mata untuk membatasi pertumpahan darah yang kian tidak terkontrol.
Di New York pada 24 September 2019, Perdana Menteri Scott Morrison ditanya wartawan soal melonjaknya eskalasi kekerasan di Papua dan pertanyaan itu ia arahkan kepada Menteri Luar Negeri, Marise Payne, dimana menteri mendesak “mengendalikan secara absolut” guna menyelesaikan persoalan.
“Kami jelas sangat prihatin dengan laporan kekerasan di Papua [dan] Papua Barat. Mereka adalah masalah yang mana pos kami di Jakarta sedang menindaklanjuti dengan otoritas di sana,” kata Payne sebagaimana dikutib dari SBS News Australia.
Baca juga: Pemerintah Diminta Menarik Pasukan Keamanan Dari Papua
Sementara korban tewas akibat kekerasan diperkirakan telah meningkat setelah ditemukannya sejumlah mayat dibawah reruntuhan bangunan.
Tetapi analis dan Profesor Politik Internasional Indonesia di Universitas Deakin, Damien Kingsbury, mengatakan kepada SBS News, bukti menunjukkan bahwa banyak orang terluka akibat luka tembak.
“Ada bukti jelas bahwa pasukan keamanan Indonesia telah menggunakan amunisi. Ada rekaman ekstensif dari tembakan itu sendiri dan tembakan senjata otomatis,” kata Kingsbury.
“Klaim Indonesia bahwa ada penembakan dari kedua belah pihak tampaknya tidak berdasar,” tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo menyerukan agar semua rakyat tenang untuk meredakan kerusuhan di Papua, dan tidak terhasut oleh tipuan.
Pewarta: Elisa Sekenyap