DEKAI, SUARAPAPUA.com— Situasi di halaman SMA Negeri 1 Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (24/9/2019) pagi tidak seperti biasanya. Hanya ada beberapa siswa. Setelah ditelusuri, ternyata, hari ini tak ada kegiatan belajar mengajar (KBM).
Sesuai kalender pendidikan, sebenarnya bukan hari libur. Tetapi, KBM pada hari ini terpaksa diliburkan karena beredar informasi tentang kerusuhan yang terjadi di kota Wamena, kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9/2019) kemarin.
Meskipun jarak dua kabupaten ini berjauhan, rasa ketakutan menghantui sebagian orang termasuk anak-anak sekolah di kota Dekai.
Nonce Kobak, siswi SMA Negeri 1 Dekai, mengaku siswa-siswi tak pergi ke sekolah karena takut kerusuhan di Wamena terulang di Dekai.
“Takut jangan sampai kejadian di Wamena terjadi di sini lagi. Tadi banyak anak yang tidak datang ke sekolah,” tuturnya kepada suarapapua.com di Dekai.
Tak hanya para pelajar, kata dia, guru-guru juga tak ke sekolah.
“Saya pergi dan sampai di sekolah guru-guru tidak masuk. Jadi, kami langsung pulang ke rumah,” imbuh Nonce.
Siswi kelas dua ini mengatakan, sebelumnya aktivitas di sekolah mereka berlangsung normal.Selain KBM, aktivitas perkantoran dan perekonomian di kota Dekai juga tak seperti sehari sebelumnya.
John, salah satu ASN di dinas Sosial kabupaten Yahukimo, situasi di Dekai setelah dipantau sebenarnya aman. Tetapi, banyak orang memilih tinggal di rumah karena merasa ketakutan dengan kerusuhan di kota Wamena.
“Sebenarnya Yahukimo aman-aman saja. Cuma aktivitas di kota Dekai sedikit terganggu karena kemarin terjadi konflik di Wamena,” ucap pria asal Timor ini.
Ia berharap seluruh aktivitas bisa dilakukan seperti biasa dengan aman tanpa ada rasa takut dan tak usah cepat terhasut sama isu bohong.
Pewarta: Ruland Kabak
Editor: Markus You