Mahasiswa Minta Pemkab Pegubin Segera Mengambil Data Mahasiswa Eksodus

0
1615

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Penggunungan Bintang diminta agar mengambil data mahasiswa eksodus kepada pengurus organisasi pelajar dan mahasiswa yang ada di Papua agar pelaporan kepada Pemerintah Provinsi Papua menjadi jelas.

Hal itu disampaikan Thomas Wiliam Alwolka, Sekertaris Ikatan pelajar Mahasiswa dan Pelajar Penggunungan Bintang (IMPPETANG) di Jayapura, Senin (30/9/2019).

“Saya minta agar Pemerintah Pegunungan Bintang mengambil data pada kami (pengurus) mahasiswa yang dipercayakan, namun sampai dengan saat ini pemerintah belum mengambil data,” kata Wiliam Sekjen IMPPETANG.

Baca Juga:  Pelajar dan Mahasiswa Papua di Salatiga Sukses Hadirkan HIPMAPA

Baca juga: Pelamar CPNS Formasi 2018 Pegubin Mencapai 4000

Menurutnya, mahasiswa eksodus yang pulang dari luar Papua sebagian besar suda ada di Jayapura. Ia mengakui bahwa pihaknya telah mengambil data mahasiswa.

ads

“Jadi menyangkut dengan data, seperti yang dilakukan oleh aparat terhadap 20 an mahasiswa itu seharusnya mereka datang ambil di saya, kerana data lengkap ada di saya. Baik itu yang suda pulang dan masih berada di pulau Jawa,” lanjutnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Ia mengakui, sebelumnya pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pemerintah yang menangani pendidikan di Pemkab Pegunungan Bintang. Dalam pertemuan itu lanjutnya, telah bersepakat untuk memberangkatkan mahasiswa ke kampung halaman, termasuk memberangkatkan mahasiswa dari pulau Jawa ke Papua.

Selain itu ia minta agar Bupati dan Kapolres Pegunungan Bintang menjelaskan mengenai 20 mahasiswa yang sempat diinterogasi aparat di bandara Oksibil pada tanggal 27 September 2019.

Baca Juga:  Mahasiswa Yahukimo di Yogyakarta Desak Aparat Hentikan Penangkapan Warga Sipil

Baca juga: TPNPB Reveals Reasons for Shooting Three Civilians in Ilaga

Ditempat yang sama, Roby Hiktaop, Ketua Ikatan Distrik Kiwirok mengakui bahwa pihaknya pulang dari pulau Jawa lantaran situasi yang kurang nyaman.

“Kami mau pulang ke kampung dan tempat kelahiran kami. Semua data mahasiswa ada maka aparat tidak melakukan pendataan ulang. Biarkan kami pulang dan memberikan data itu kepada pemerintahan kami di sana,” ungkap Hiktaop.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaTPNPB Reveals Reasons for Shooting Three Civilians in Ilaga
Artikel berikutnya20 Mahasiswa Pegunungan Bintang Mengaku Diinterogasi Aparat di Bandara