JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Samuel Tabuni, salah satu intelektual Papua berharap kepada setiap pemerintah kabupaten di Papua untuk mensosialisasikan kepada tenaga medis agar menggunakan bahasa sederhana dengan dialek Papua dalam menjalankan tugasnya.
“Informasi kesehatan di Papua harus menggunakan bahasa sederhana dengan dialek Papua, tetapi juga ditempat-tempat layanan seperti Puskesmas, klinik dan tempat pengobatan lainnya menggunakan bahasa yang sederhana. Ini penting untuk mudah menjangkau dan melayani masyarakat,” kata Tabuni pekan kemarin, melihat penomena treatmen di Papua yang jauh dari harapan masyarakat Papua.
Baca juga: Gubernur Papua dan PLI Melepas 26 Siswa Untuk Kuliah di Rusia
Hal ini menurut Direktur Papua Language Institut Papua soal pendidikan, dimana bukan hanya pendidikan formal yang dibutuhkan, tetapi dibutuhkan juga edukasi langsung dalam bentuk berinteraksi dengan masyarakat, terutama ditempat-tempat layanan publik.
“Kita bisa sediakan informasi pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan bahasa yang sederhana, seperti bagaimana ibu hamil di Papua mengetahui hal apa yang harus dikonsumsi, sehingga bayinya sehat, terutama pentingnya cuci tangan, budaya hidup bersih di lingkungan keluarga, dan sebagainya.”
Ia juga menyarankan agar setiap pemerintah di daerah untuk memanfaatkan teknologi di bidang informasi yang ada saat ini, dimana para petugas manfaatkan teknologi itu untuk menyampaikan ataupun mensosialissasikan kepada seluruh masyarakat.
“Kalau saya pikir cara ini kita pakai dan sampaikan kepada masyarakat yang datang berobat di tempat layanan, mereka akan sampaikan kepada keluarga di rumah dan informasi itu tersebar.”
Baca jugaa: Pelayanan di RSUD Yahukimo Sudah Normal
Di tempat terpisah, Atus Bayage, Kepala Puskesmas Amuma Kabupaten Yahukimo mengakui bahwa pihakinya selama ini menggunakan bahasa daerah dalam melayani masyarakat di Puskesmas dan itu sangat terjangkau.
“Ya kami layani banyak pasien ya, mulai dari pasien yang sakit pilek, batuk, beringus, malaria bahkan ibu hamil. Dalam pelayanan kami pakai bahasa daerah, walaupun ada yang bisa bahasa Indonesia. Ini sangat membantu,” kata Bayage ketika dihubungi ssuarapapua.com.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Elisa Sekenyap