Bappeda Provinsi Papua Masih Mendata Kerugian Materil dalam Insiden Wamena

0
1814

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Menanggapi peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, pada 23 September 2019 lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Yohanis Walilo mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan.

“Ya, jadi sampai dengan hari ini kami masih melakukan pendataan agar jelas mana yang tanggung jawab pemerintah pusat dan mana yang tanggung jawab pemerintah provinsi,” kata Kepala Bappeda Provinsi Papua, Usai menghadiri kegiatan Dinas Kesehatan di RSUD Dok II Jayapura, Kamis (3/10/2019) kemarin.

Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

Menghadiri kegiatan Live Demo Surgery Conference Asia Pasific Hernia’ yang di saksikan langsung oleh 7 Negara itu Walilo mengatakan, kerusuhan di Wamena telah memakan banyak korban entah non fisik dan fisik sehingga harus mendata secara baik.

“Kan kerusuhan itu ada nyawa manusia yang meninggal, ada yang luka berat dan ringan. Bahkan sejumlah bangunan ruko milik pedagang dan kantor Bupati Jayawijaya juga di bakar. Jadi ini harus mendata dengan baik,” Katanya.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

Selanjutnya, data tersebut jika sudah terdata semua pihaknya akan melaporkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Papua. kemudian akan membicarakan tentang penanganannya.

ads

Sementara itu, Kepala Dinas Provinsi Papua drg. Alosyus Giyai yang Juga menjabat sebagai Plt. Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura mengatakan, tenaga kesehatan sudah kirim ke Wamena kabupaten Jayawijaya untuk membantu tenaga medis yang ada di Wamena.

Baca Juga:  Velix Vernando Wanggai Pimpin Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua

Ia juga mengatakan, akan mengirim tenaga medis ke Wamena lagi.

“Kami dari Dinas Kesehatan sudah mengirim tenaga kesehatan pasca terjadi kerusuhan di Wamena. Sekarang kami berencana akan mengirim lagi,” kata Kadis Kesehatan Provinsi Papua.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnya10 Months Refuge, 189 Refugees of Nduga Died
Artikel berikutnyaJanji Sukarno untuk Merebut Irian Barat