Diduga Ditembak Oknum Anggota TNI, Jenazah Tiga Perempuan dan Dua Remaja Ditemukan di Mbua

0
1727

JAYAPURA, SUARAPAPU.com — Sebanyak lima jenazah yang diduga korban penembakan oleh oknum anggota TNI di kampung Iniye Distrik Mbua Kabupaten Nduga, Papua ditemukan warga bersama aktivis HAM dari Jaringan Pembelah HAM (JapHAM) Pegunungan Tengah Papua pada, Kamis 10 Oktober 2019.

Lima jenazah itu diantaranya 3 perempuan dan 2 pemuda. Mereka ditemukan di satu lubang yang ditutupi daun sebelum ditimbun tanah. Mereka adalah Ibu Yuliana Dronggi (35), Ibu Jelince Bugi (25), Ibu Macen Kusumbrue (26), Tolop Bugi (laki-laki 13 tahun) dan Hardius Bugi (laki-laki 15 tahun)

Samuel Tabuni, salah satu tokoh pemuda Nduga yang adalah keluarga korban menjelaskan, pada tanggal 20 September 2019 korban membawa bahan makanan dari Wamena menggunakan mobil jenis strada menuju Nduga lewat jalan Tras Papua.

Baja juga: 10 Bulan Mengungsi, 189 Pengungsi Nduga Meninggal

Saat itu, kata Semuel, korban termasuk bersama sejumlah pemuda Nduga lainnya. Ketika di kampung Iniye, pemuda lain memisahkan diri membawa bahan makanan ke kampung masing-masing.

ads
Baca Juga:  Koalisi: Selidiki Penyiksaan Terhadap OAP dan Seret Pelakunya ke Pengadilan

Sementara korban dan sejumlah orang yang tersisa dari perjalanan itu menyimpan bahan makanan di gua batu gunung Kambobo, karena lokasi yang mereka harus tempuh masih jauh

“Pada tanggal 21 September, sebanyak lima orang mendatangi gua untuk mengambil makanan yang mereka simpan, sementara sejumlah orang lainnya menyusul ke gua. Ketika rombongan lainnya menyusul ke gua, terdengar bunyi tembakan, akhirnya mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan ke gua itu, mereka kembali ke kampung Iniye dan menelepon saya,” ungkap Samuel di Jayapura, Kamis (10/10/2019).

“Saya dapat telepon dari keluarga sambil menangis, tetapi untuk memastikan itu saya minta tolong kepada aparat TNI yang bertugas di Wamena untuk mengecek kebenaran. Saya juga minta ke keluarga untuk mengecek baik-baik,” jelas Samuel.

Baca juga: Pemda Nduga Diminta Perhatikan 834 Siswa Pengungsian Weneroma Wamena

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

“Ini saudara saya yang jadi korban, sehingga saya terus mencari tahu kebenarannya. Setelah lebih 20 hari, akhirnya terungkap juga bahwa benar kelimanya menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI,” kata Samuel.

Ia menyebut warga yang menghubungi dirinya mengatakan melihat anggota TNI di sekitar Gua Batu.

Semuel juga menyampaikan terima kasih kepada aktivis JapHAM yang bersama-sama mendatangi lokasi. Ia meminta negara untuk segera menarik aparat militer dari Nduga dan tanah Papua.

Theo Hesegem, Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua mengatakan,  pihaknya bersama keluarga korban telah mengecek di lokasi, namun lebih jelas akan disampaikan dalam bentuk tertulis secara resmi.

Baca juga: Mahasiswa Nduga: Kami Tinggalkan Indonesia Bukan Karena Takut

“Pada hari ini kami sudah langsung cek ke tempat peristiwa lima orang yang dibunuh. Tapi info selanjutnya akan kami sampaikan secara resmi. Sekarang kami fokus untuk merilis secara baik dan benar,” kata Hesegem melalui SMS kepada suarapapua.com, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Sementara, sebagaimana dikonfirmasi pihak Jubi kepada pihak Kodam XVII/Cenderawasih mengatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi insiden penembakan di Kampung Iniye ini.

Baca juga: Veronica Koman Bertemu Bachelet Sampaikan Situasi Terkini West Papua

“Kita belum terima laporan resmi dari satuan setempat,” jawab Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto kepada Jubi melalui percakapan WhatsApp.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Elisa Sekenyap

Ralat: Redaksi mohon maaf atas perubahan judul atas berita ini. Sebelumnya berita ini berjudul,”Lima Korban Dugaan Penembakan Oknum Aparat Ditemukan di Mbua” dan judul yang diubah adalah “Diduga Ditembak Oknum Anggota TNI, Jenazah Tiga Perempuan dan Dua Remaja Ditemukan di Mbua”. Kami mohon maaf atas perubahan judul pada berita ini. 

Artikel sebelumnyaPolisi: Tidak Ada Jihadis di Papua Barat
Artikel berikutnyaKNPI Yahukimo Diminta Bersatu Menjaga Persatuan