Kodam Cenderawasih Sayangkan Tudingan Penembakan di Nduga

0
1142

JAYAPURA, JUBI/SUARAPAPUA.com — Pejabat Kodam XVII/Cenderawasih menyayangkan tudingan penembakan yang terjadi di kampung Iniye, distrik Mbua, kabupaten Nduga yang belakangan ini ramai diberitakan oleh sejumlah media daring.

“Akhir-akhir ini ada media memberitakan tentang kejadian meninggalnya lima orang warga di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga yang menyebutkan bahwa meninggalnya diakibatkan oleh penembakan yang dilakukan aparat TNI,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Eko Daryanto di Kota Jayapura, Papua, sebagaimana dilansir dari jubi.co.id, Sabtu (12/10/2019).

Baca juga: Diduga Ditembak Oknum Anggota TNI, Jenazah Tiga Perempuan dan Dua Remaja Ditemukan di Mbua

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Eko tegas menyayangkan tudingan atau penyataan sepihak yang dilakukan dan diberitakan oleh media daring tersebut, karena perlu adanya fakta-fakta dan data forensik maupun hasil otopsi korban.

“Jadi, tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan belum pasti kebenarannya,” ujar Eko.

ads

Ia mengatakan, jika ada berita dari media yang mengatakan bahwa telah terjadi pembunuhan ataupun penembakan yang dilakukan oleh aparat TNI, seharusnya dilakukan verifikasi.

Baca juga: 10 Bulan Mengungsi, 189 Pengungsi Nduga Meninggal

“Kami sangat menyayangkan tudingan dan pemberitaan salah satu media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan lima jenazah yang dikubur di distrik Iniye, kabupaten Nduga. Jangan membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggungjawabkan dan cenderung menuduh atau mengkambinghitamkan aparat,” katanya.

Baca Juga:  Soal Pembentukan Koops Habema, Usman: Pemerintah Perlu Konsisten Pada Ucapan dan Pilihan Kebijakan

“Pemerintah atau negara Indonesia adalah negara hukum, kalau ada kejadian seperti itu kita tempuh lewat jalur hukum, jika memang ditemukan lima orang yang meninggal, kenapa tidak diotopsi dulu, dicari apa penyebab meninggalnya lima orang tersebut, bukan langsung membuat tudingan seolah-olah TNI yang melakukan penembakan atau pun pembunuhan,” katanya menegaskan.

Eko menyarankan kepada keluarga korban untuk melakukan otopsi kepada korban untuk didapatkan fakta yang benar tentang penyebab meninggalnya.

Baca Juga:  Pilot Philip Mehrtens Akan Dibebaskan TPNPB Setelah Disandera Setahun

Baca juga: Pemda Nduga Diminta Perhatikan 834 Siswa Pengungsian Weneroma Wamena

Mendorong kelompok atau perorangan yang mengaku pemerhati HAM dan keadilan serta keluarga korban untuk membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian.

Langkah-langkah tersebut akan lebih terhormat dan elegan, sehingga nantinya tidak menjadi isu-isu yang berdampak negatif di lingkungan masyarakat.

“Kita (TNI) akan mendukung sepenuhnya dan menghormati jika akan dilakukan langkah atau proses hukum dengan membentuk Tim Investigasi Gabungan (TNI/Polri) di Iniye, kabupaten Nduga,” katanya.

Sumber: jubi.co.id

Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnya“Dunia Perhatikan!”: Ada Genosida atas Umat Kristen di Nigeria
Artikel berikutnyaJubi Gelar Training Kepada Jurnalis Untuk Liput PON XX