JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih Jayapura mengadakan kegiatan pengenalan kampus bagi 200 mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 selama dua hari (18-19/10/2019).
Kegiatan bertajuk ‘Cinta kampus pengabdian pada masyarakat’ (CKPPM) diselenggarakan sejak Jumat (18/10/2019) di kampus Uncen Perumnas III Waena, kota Jayapura.
Demianus Sabu, ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM) Fisip Uncen, menjelaskan, kegiatan ini memang bukan hal yang baru karena sudah biasa diadakan oleh setiap kampus di Indonesia.
Untuk tahun ini, kata dia, kegiatannya lebih difokuskan di internal kampus.
“Kami biasanya adakan kegiatan seperti ini di luar kampus. Tetapi karena sementara kondisi di Papua belum normal, khususnya kami di Uncen, sehingga kami lebih memilih untuk pusatkan di dalam kampus,” katanya, Sabtu (19/20/2019).
Menurutnya, tahun sebelumnya pernah membawa mahasiswa dan mahasiswa baru keluar dari kampus untuk melakukan kegiatan seperti sekarang yang lebih fokus ke masyarakat.
“Hanya saja pada tahun ini kami bikin di internal kampus. Kegiatannya kami adakan selama tiga hari,” imbuhnya.
Wilhelmus Paskal Soway, panitia CKPPM membenarkan, pada tahun 2019 pihaknya telah sepakat untuk adakan di dalam kampus.
Selama kegiatan, ia merinci beberapa materi yang diberikan kepada mahasiswa baru, antara lain seputar sejarah berdirinya kampus Uncen dan sejarah Fisip serta beberapa hal penting lainnya.
“Seperti yang dijelaskan tadi oleh kakak ketua BEM, bahwa kami sudah jalani sesuai jadwal dan ini hari terakhir. Sebelum penutupan, kami arahkan adik-adik maba untuk membersihkan halaman kampus,” kata Paskal.
“Jumlah mahasiswa ada 200 orang dari beberapa program studi di Fisip Uncen,” jelasnya.
Hiskia C.M Sapioper, dekan Fisip Uncen, mengapresiasi suksesnya kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM fakultas dengan lancar meski dalam kondisi yang tak memungkinkan.
“Kami lembaga dan khususnya saya secara pribadi apresiasi BEM Fisip yang baru dilantik, awal masa kerjanya bisa sukseskan kegiatan besar ini walaupun kita sempat ragukan mengingat kondisi daerah,” tuturnya.
Hiskia merasa bersyukur karena meski situasi belum kondusif, tetapi bisa dilaksanakan hingga penutupan. “Situasi beberapa bulan terakhir pasca rasisme, Papua kurang aman dan kami khawatir. Namun pengurus BEM fakultas mampu menyelenggarakan kegiatan di kampus, ya kami apresiasi itu.”
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You
