Nasional & DuniaBadan Bantuan Indonesia Untuk Pasifik, Tantowi: Tidak Ada Kaitan Dengan Politik

Badan Bantuan Indonesia Untuk Pasifik, Tantowi: Tidak Ada Kaitan Dengan Politik

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Indonesia telah meluncurkan sebuah badan bantuan (Indonesian AID) untuk memperkuat hubungan luar negeri di Pasifik dan kawasan lainnya.

Rencana untuk Badan Pembangunan Internasional Indonesia (AID) telah dibuat selama beberapa tahun dan mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan pengaruh internasional negara tersebut.

Baca juga: Pacific Games 2023: Solomon Islands Mengajukan Proposal Dukungan ke China

Menurut duta besar Indonesia untuk Samoa, Tonga dan Selandia Baru Tantowi Yahya, Badan bantuan ini akan mengintegrasikan kontribusi keberkelanjutan untuk pengembangan di luar negeri dari berbagai kementerian dan lembaga Indonesia.

Yahya mengatakan bahwa agensi tersebut akan membuat manajemen keseluruhan bantuan pembangunan luar negeri Indonesia sekitar $AS212 juta lebih dengan sederhana dan akuntabel.

Baca Juga:  Warga Vanuatu Minta Perlakuan Adil Saat Dirawat di VCH

Indonesia menerima ratusan juta dolar dalam bantuan pembangunan setiap tahun dari negara-negara, termasuk Jepang, Australia, Cina dan AS.

Namun Yahya mengatakan tidak ada yang aneh untuk menjadi donor dan penerima bantuan.

Baca juga: Menlu Selandia Baru: Inggris ‘Walk Out’ Dari Pasifik

“Sebuah negara seperti Indonesia dan juga negara-negara lain memiliki sejumlah uang untuk dibelanjakan untuk kontribusi (ke negara lain),” katanya.

“Sama seperti dirimu, seperti diriku sendiri, kami meminjam uang, tetapi pada saat yang sama, kami juga memberikan uang, meminjamkan uang kepada yang membutuhkan. Ini hanya latihan biasa, tidak ada yang baru tentang hal itu.”

Baca Juga:  Ratu Viliame Seruvakula Perjuangkan Keinginan Masyarakat Adat Fiji

Di Pasifik, Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan pembangunan atau bantuan kepada Fiji, Kepulauan Solomon, Nauru, Tuvalu, dan Kiribati.

Yahya menolak tuduhan bahwa bantuan ke Pasifik ditujukan untuk memadamkan dukungan regional untuk kemerdekaan Papua Barat.

“Itu adalah semacam gagasan yang [menghapus] kita dari menjadi kontributif di bagian dunia ini,” kata Yahya, seraya menambahkan bahwa Indonesia telah lama menjadi bagian dari wilayah tersebut.

Baca juga: Tolak Intervensi Asing, Tapi Indonesia Bangga Jadi Anggota Dewan HAM PBB

“Saya pikir itu juga sangat normal jika kita khawatir tentang apa yang terjadi di bagian dunia ini dan terutama ketika [negara-negara Kepulauan Pasifik] membutuhkan bantuan dari negara-negara seperti Indonesia.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Jadi, saya pikir sangat tidak adil jika segala hal baik yang kita lakukan di bagian dunia ini selalu terkait dengan Papua … itu tidak ada hubungannya dengan politik.”

Dia mengatakan hingga saat ini, bantuan Indonesia untuk negara-negara Pasifik sebagian besar dalam bentuk bantuan teknis, mesin dan pelatihan.

Duta Besar menekankan tujuan Pemerintah Widodo untuk semakin menghubungkan wilayah timur Indonesia dengan negara-negara Kepulauan Pasifik termasuk dalam pariwisata.

Sumber: radionz.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.