JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Roch Wamytan, Politisi veteran pro-kemerdekaan Caledonian Baru mengatakan akan mencela saran mengenai pembagian wilayah di PBB.
Sementara, Pierre Frogier, seorang politisi anti kemerdekaan telah menyarankan agar Kaledonia Baru dapat menyingkirkan pemerintahannya dan membiarkan ketiga provinsi berurusan dengan Paris secara langsung.
Baca juga: Menerima Penghargaan HAM, Veronica: Saya Persembahkan Bagi Korban di Papua Barat
Wamytan adalah Presiden Kongres Kaledonia Baru dan Frogier adalah mantan presiden dan sekarang anggota Senat Perancis.
Mereka berdua adalah penandatangan Kesepakatan Noumea 1998, yang secara eksplisit mengecualikan pilihan untuk membagi Kaledonia Baru.
Wamytan mengatakan kepada Nouvelles Caledoniennes bahwa gagasan memecah wilayah itu diperdebatkan oleh Prancis tiga dekade lalu, tetapi baru sekarang diartikulasikan oleh Frogier.
Frogier mengatakan perbedaan antara provinsi pro dan anti-kemerdekaan sekarang begitu jelas bahwa ada dua Caledonia Baru, yang katanya akan menolak untuk tunduk pada hasil dari proses referendum kemerdekaan.
Wamytan mengecam komentar Frogier, dimana Kaledonia Baru adalah satu negara dan bukan tiga.
Dia juga negegaskan Prancis tidak akan diizinkan mengulangi apa yang dilakukannya dengan Komoro.
Baca juga: Pacific Games 2023: Solomon Islands Mengajukan Proposal Dukungan ke China
Pada kemerdekaan Kamoro dari Perancis pada tahun 1974, Paris memecah kepulauan dan mempertahankan Mayotte yang sejak itu menjadi departemen Perancis dan bagian dari zona Euro.
Wamytan lalu mengatakan, apa yang dilakukan Prancis semata-mata sebagai sebuah strategi Prancis untuk tetap tinggal di di tanah Melanesia karena pentingnya Pasifik.
Sumber: radionz.co.nz
Pewarta: Elisa Sekenyap