AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano mengakui bahwa negaranya melobi bantuan ke Jepang untuk menciptakan “pulau buatan”.
Kausea Natano telah berbicara kepada Kyodo News tentang rencana pemula untuk proyek besar menggunakan tanah reklamasi dari laguna di atol utama, Funafuti itu.
Baca juga: Korps Perdamaian AS Akan Kembali ke Solomon Islands
Rencana itu, yang diungkapkan awal tahun ini oleh RNZ Pacific, datang ketika para pemimpin Tuvalu terus meningkatkan kesadaran tentang ancaman meningkatnya level air laut ke negara itu.
Dewan tetua setempat mengusulkan pengerukan pasir dari laguna dan membangun daratan baru di dangkal di bagian ujung selatan Funafuti.
Natano mengatakan kepada outlet Jepang bahwa area reklamasi bisa sekitar 16 kilometer persegi.
Menurutnya, proyek itu bisa menelan biaya US$ 280 juta. Sementara tanggal konstruksi belum diketahui.
Perdana Menteri Tuvalu mengatakan, pihaknya berharap bantuan keuangan dari Jepang dan negara-negara lain.
Baca juga: Ilmuwan Perempuan PNG Memenangkan Penghargaan Internasional Bidang Pertanian
Sementara itu, Natano yang terpilih bulan lalu mengulangi seruan yang sering dilakukan Enele Sopoaga, mantan Perdana Menteri Tuvalu.
Ia mengaku, dirinya meminta kepada komunitas dunia untuk berbuat lebih banyak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melawan krisis iklim.
Sumber: radionz.co.nz
Editor: Elisa Sekenyap