Pemkab Diminta Berantas Eceng Gondok di Danau Paniai

0
1512

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah Kabupaten Paniai diminta segera membersihkan tumbuhan eceng gondok di pinggiran danau Paniai. Eceng gondok dianggap memperhambat tumbuhan danau dan perkembangan ikan.

“Sudah belasan tahun tumbuhan ini ada di danau Paniai. Keberadaannya selalu diabaikan, walaupun sangat mengganggu. Apakah sekarang pemerintah bisa berantas atau tidak? Atau apakah akan acuh juga seperti pemerintah-pemerintah lalu?,” kata Markus Gobai, salah satu tokoh pemuda Paniai di Enarotali, Kamis (24/10/2019).

Baca Juga:  Lima Komisioner KPU Deiyai Terpilih Dilantik, Pemilu Siap Diselenggarakan

Ia mengaku, akibat dari eceng gondok itu, tepian danau jadi dangkal, termasuk hilangnya sejumlah flora.

Baca Juga: Ini Penyebab Terbakarnya Gedung PAUD, TK dan SD Yegeka di Paniai

“Kenyataan sekarang sudah seperti itu. Misal tumbuhan tabaga (teratai), dulu di pelabuhan Aikai banyak, tetapi sekarang satupun tidak ada. Warga setempat juga sulit menangkap ikan. Semua ikan lari ke tempat yang dalam di bagian tengah akibat eceng gondok,” ujarnya.

ads
Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Katanya, keberadaan eceng gondong juga memperburuk keindahan di sekitar danau Paniai.

“Untuk itu, saya mewakili masyarakat Paniai minta Pemda segera berantas tumbuhan ini.”

Senada disampaikan mama Ina Adii, warga Wotai, distrik Yatamo. Katanya, eceng gondok itu telah merusak danau Paniai dan mempersulit pencarian ikan.

Baca Juga: Bantuan Pemkab Paniai Sudah Disalurkan ke Mahasiswa di Jayapura

Baca Juga:  Anggota DPRP Mendukung Upaya Banding Suku Awyu ke PTTUN Manado

“Kami cari ikan sekarang di tempat yang dalam. Di tepian sudah tidak ada ikan. Ada juga yang kecil-kecil saja,” kata mama Adii kepada suarapapua.com di Enarotali, Sabtu (26/10/2019).

Untuk itu, ia berharap Pemkab Paniai dapat memberantas tumbuhan eceng gondok di danau Paniai.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaSKPKC FP Launching Buku ‘Papua Bukan Tanah Kosong’
Artikel berikutnyaNZ Membantu Negara-Negara Pasifik Dengan Merespon Campak