Gedung Gereja Metanoia Ditabiskan, Warga Jemaat Diminta Bersatu

0
1209

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu mengatakan, pentabisan dan peresmian gedung gereja GKI Metanoia Dekai dilaksanakan bertepatan dengan Hut GKI di Tanah Papua ke 63 tahun.

“Pentabisan dan peresmian gereja GKI Metanoia Dekai menjadi catatan sejarah penting dalam pelayanan GKI di Tanah Papua pada umumnya dan pelayanan GKI di Yahukimo, karena bersamaan dengan Hut ke 63,” kata Pdt. Mofu dalam sambutannya pekan lalu.

Ia juga menjelaskan pelayanan GKI di Tanah Papua memiliki proses panjang, dimana dari tahun ke tahun bahkan dari abad ke abad. Mulai dari perjalanan pekabartan injil Zending hingga saat ini, termasuk pelayanan di wilayah pegunungan hingga lembah-lembah.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Baca juga: Gereja GKI Metanoia Dekai Siap Diresmikan

Oleh karena itu ia berpesan kepada warga jemaat di Yahukimo agar terus melakukan pelayanan sesama umat Tuhan.

ads

Sementara dalam kesempatan itu, Bupati Kabupaten Yahukimo Abock Busup berharap agar melalui momentum pentabisan dan peresmian gedung Gereja GKI Metanoia Dekai, agar seluruh masyarakat Yahukimo bersatu di dalam Tuhan.

Bupati juga mengakui bahwa selain itu Bupati Abock Busup dalam sambutanya  mengatakan bahwa, pentabisan dan peresmian Gedung Gereja GKI Metanoia ini merupakan momen penting dan bersejarah.

“Momentum ini dapat mempersatukan seluruh masyarakat Yahukimo dari semua suku untuk hadir bersama meresmikan gedung gereja baru, tetapi juga memeriakan Hut GKI ke 63 di tanah Papua,” tuturnya.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Baca juga: Bupati Abock Minta Petugas Kesehatan Agar Segera Kembali ke Dekai

Ia berharap agar kedepan setiap peresmian gedung gereja ditandatangani oleh bupati selaku kepala daerah dan ketua sinode supaya menjadi sejarah.

“Seluruh warga GKI Metanoia Dekai untuk tetap menjaga kekompakan dan persaudaraan dalam Tuhan dan selalu masuk gereja untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan,” tukasnya.

Ia juga minta supaya empat belas suku di Kabupaten Yahukimo untuk bersatu, karena memang telah dipersatukan Tuhan.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Peresmian gedung gereja itu diawali dengan pemindahan alat-alat sakramen dari gedung gereja lama ke gedung gereja baru yang dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2019.

Baca juga: Mahasiswa Ubahak Gelar Pengenalan Mahasiswa Baru

Pemindahan alat-alat sakramen dilakukan dengan Kirab budaya empat belas suku Yahukimo dari Jemaat GKI Metanoia Dekai. Kirab budaya sendiri dipimpin suku Biak dan dilanjutkan dengan suku-suku lainya.

Kirab diawali suku Biak, karena injil pertama kali masuk di daerah Klasis Yalimo Angguruk Yahukimo oleh orang Biak dan disusul oleh suku Hubula Yahukimo.

Pewarta : Ruland Kabak

Editor     : Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaJadi Tuan Rumah, Persipura Tolikara Putri Bermarkas di Biak
Artikel berikutnyaTiga Orang Terbunuh Jelang Kunjungan Presiden ke Papua