Tokoh Agama: Pemekaran Provinsi Tidak Dibutuhkan Masyarakat

0
1361

NABIRE, SUARAPAPUA.comPemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua tidak dibuthkan masyarakat Papua. Dengan Pemekaran itu akan mempersempit nasib rakyat pribumi di segala bidang kehidupan, sehingga hal tersebut menjadi malapetaka bagi masyarakat Papua. 

Hal ini diungkapkan, Pastor paroki Kristus Raja (KR) Malompo, Nabire, Selpius Goo, Pr saat diwawancarai Suara Papua pada Senin (4/11/2019) di Nabire, Papua.

Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

Ia mengatakan wacana pemekaran itu tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Papua Tengah dan Papua Selatan.

“Yang dibutuhkan masyarakat bukan pemekaran, tetapi pemberdayaan masyarakat dalam segala segi hidup,” katanya.

Selpius Goo menjelaskan bahwa, kalau masyarakat tidak disiapkan dalam segala bidang, maka akibatnya masyarakat pun akan tersisih dalam segala bidang kehidupan. Jadi, pemekaran itu malapetaka bagi masyarakat.

ads
Baca Juga:  Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

Sementara itu, Pendeta Wim Wanimbo mengatakan bahwa pemekaran hanya mempersempit nasib orang asli Papua.

“Semua bidang kehidupan akan dikuasai non Papua, dan OAP akan tersingkir dari tanahnya,” tuturnya.

Menurutnya, pejabat yang meminta pemekaran DOB harusnya berpikir terlebih dahulu.

“Pikir nasib rakyat kedepan itu seperti apa, jangan asal bertindak,” pungkasnya.

Pendeta Wanimbo menambahkan bahwa atas nama Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Baptis dan Kemah Injil menolak dengan tegas wacana pemekaran Papua Tengah dan Papua Selatan.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

Pewarta: Yance Agapa 

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemkab Tambrauw Diminta Bangun Asrama Mahasiswa di  Jayapura
Artikel berikutnyaTanggal Referendum Kaledonia Baru Telah Ditentukan